Rektor UNIPA Tak Kunjung Diperiksa, Aloysius : Polres Manokwari Tidak Serius

oleh -115 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Pasca dilayangkannya Laporan Polisi terkait dugaan ujaran kebencian oleh intelektual Jayawijaya Aloysius Siep pada 3 Agustus 2021 lalu, hingga kini Rektor UNIPA Meky Sagrim belum juga diperiksa oleh penyidik Polres Manokwari yang notabene menangani permasalahan tersebut.

Hal ini lalu membuat pihak pelapor dalam hal ini Aloysius Siep, mempertanyakan kinerja penyidik Polres Manokwari. Pria yang sering disapa Alo itu, menilai pihak kepolisian tidak serius dalam menangani permasalahan tersebut.

Sebab diketahui, beberapa kali Rektor UNIPA sebagai terlapor dalam dugaan kasus ujaran kebencian ini diagendakan untuk pemeriksaan, namun beralasan selalu sibuk.

“Persoalan Rektor itu sampai saat ini saya melihat bahwa Polres Manokwari tidak serius untuk mengurusi masalah ini,” tandasnya usai mengikuti pembukaan Konferensi Pemuda Katolik di salah satu hotel dalam kota Manokwari, Senin (27/9/2021).

“Saya sudah di panggil dan dimintai keterangan,saksi-saksi kami juga sudah di panggil. Tetapi pihak sebelah sampai saat ini dengan alasan sibuk. Jadi pihak kepolisian lambat dalam hal ini, jangan sampai terkesan tebang pilih,” tambahnya lagi.

Aloysius memastikan bahwa dirinya dan beberapa rekan telah dipanggil oleh pihak penyidik Satreskrim Polres Manokwari, bahkan sudah dilakukan pemeriksaan sebagai saksi. Namun lagi-lagi dirinya mempertanyakan kehadiran Rektor UNIPA yang notabenenya sebagai pihak terlapor belum juga terpenuhi.

Penundaan pemeriksaan Rektor UNIPA Meky Sagrim sebagai saksi terlapor hingga saat ini, menurutnya secara tidak langsung telah membuka ruang untuk pihaknya menduduki Mapolres Manokwari guna mempertanyakan keseriusan kepolisian dalam menangani perkara tersebut.

Aloysius meminta pihak kepolisian untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional, agar tidak terkesan adanya tebang pilih dalam penegakan hukum.

“Mungkin dalam waktu dekat, kami akan kunjungi Polres Manokwari untuk mempertanyakan itu. Apakah dalam bentuk aksi atau tatap muka, karena sampai saat ini tidak ada tindak lanjut,” tutup Anggota DPRD Kabupaten Manokwari itu.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *