MANOKWARI, PapuaStar.com-Program Jaminan Kesehatan (JKN) yang diselenggarkan oleh BPJS Kesehatan terus menjadi penyelamat dalam bidang kesehatan bagi masyarakat di Indonesia. Program ini telah memberikan manfaat yang luar biasa, terutama bagi mereka yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut tanpa harus terbebani oleh biaya.
Darius Aska (58), peserta segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) asal Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat adalah salah satu contoh nyata bagaimana program JKN memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Sebagai peserta JKN, Darius merasa sangat terbantu dalam menjalani perawatan di rumah sakit Angkatan Laut Manokwari akibat sakit di bagian kaki yang dideritanya.
“Awalnya saya mengira bahwa sakit nyeri di bagian kaki saya hanyalah sakit nyeri biasa dan tidak perlu membutuhkan penanganan medis. Namun selang beberapa hari, saya rasa kalau kaki saya semakin sakit dan saya tidak bisa lagi menahannya.
Khawatir dengan kondisi saya yang tidak kunjung membaik, akhirnya pihak keluarga membawa saya ke IGD agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata ada luka pada kaki saya dan harus segera ditangani agar tidak semakin parah. Dokter pun menyarankan bahwa perlu dilakukan operasi pada kaki saya,” ucap Darius.
Rasa sakit yang saat itu dirasakan Darius merupakan kali pertama bagi dirinya. Sebab tidak pernah terpikirkan bahwa ia akan menjalani operasi dalam hidupnya. Darius juga menyampaikan bahwa sesampainya dirumah sakit, petugas kesehatan dengan sigap melakukan tindakan dalam melakukan pemeriksaaan kondisinya.
Tidak hanya itu, ia pun dikejutkan dengan proses administrasi yang sangat mudah dilakukan. Cukup bermodalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja, Darius bisa mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkannya.
Setelah mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, Darius harus segera dilakukan tindakan operasi agar kondisinya tidak semakin parah. Tanpa berpikir panjang, Darius dan keluarga pun menyetujui arahan dokter untuk dilakukan operasi pada keesokkan harinya.
“Ketika mengetahui bahwa saya harus dioperasi, jujur saya ada sedikit rasa khawatir untuk biaya nya nanti akan semahal apa, karena saya secara pribadi belum pernah menjalani tindakan operasi. Namun saya bersyukur karena saya terdaftar sebagai peserta JKN aktif berkat bantuan dari Pemerintah.
Dengan menggunakan JKN, saya tidak perlu mengelurkan biaya sendiri. Semua sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, dan saya jadi bisa fokus pada kesembuhan saya tanpa khawatir soal biaya lagi,” ujarnya.
Darius menyampaikan bahwa jika dirinya tidak terdaftar sebagai peserta JKN, maka kemungkinan besar ia tidak akan sanggup melunasi seluruh biaya perawatan dan juga tindakan medis yang ia dapatkan selama di rumah sakit.
Selama menjalani pengobatan dengan JKN, Darius mengaku tidak ada kendala dalam mendapatkan layanan kesehatan.
“Sejauh saya menggunakan JKN tidak ada kendala apapun. Pelayanan yang saya dapatkan semuanya baik. Dokter dan perawat juga sangat ramah dengan saya. Saya senang karena bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik dan layak disini,” pungkasnya.
Pelayanan yang baik bagi peserta JKN merupakan bagian dari janji layanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan. Hal ini merupakan komitmen fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan untuk terus berusaha memberikan layanan prima tanpa adanya diskriminasi.
Bagi Darius, pengalaman ini merupakan bukti nyata manfaat besar yang ia rasakan setelah menjadi bagian dari program JKN. Ia mengaku, dirinya sangat bersyukur karena tidak ada iuran atau biaya tambahan lain yang diminta sejak awal hingga operasi selesai dilakukan.
Darius berharap agar pelayanan kesehatan yang diberikan bisa dikembangkan agar semua masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan dengan lebih efektif dan efisien.
“Darius menyadari bahwa sangat penting untuk memiliki jaminan kesehatan bagi semua masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali. Besar harapan saya agar program JKN ini dapat terus menjadi program yang berkelanjutan dan dapat menolong banyak orang yang kurang mampu seperti saya,” tutupnya.