.
.
MANOKWARI, PapuaStar.com – Perwakilan Forum Honorer Provinsi Papua Barat, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua Barat.
Kedatangan masa aksi yang adalah para pegawai honorer itu, menuntut transparansi penyelidikan dugaan pemalsuan dokumen pegawai honorer di provinsi Papua Barat.
Koordinator Forum Honorer Provinsi Papua Barat, menilai keterlambatan dalam proses penyelidikan sangat berpengaruh pada nasib 512 tenaga honorer, yang kini terkatung-katung.
Massa aksi mendesak, pihak kepolisian tidak membiarkan dugaan kasus tersebut berlarut-larut tanpa ada progres penyelesaiannya.
“Institusi kepolisian adalah lembaga penegak hukum, yang berpegang teguh pada aturan perundang-undangan, maka kami mendukung segala bentuk proses hukum dalam kasus ini. Segera mengusut tuntas kasus yang sudah 6 bulan kami laporkan ini,” teriak Zeth Rumbiak, Selasa (2/5/2023).
Menanggapinya, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat AKBP. Robertus A. Pandiangan, yang menjamu massa aksi, menegaskan bahwa dugaan kasus pemalsuan dokumen ini, sudah menjadi atensi pimpinan dalam hal ini Kapolda Papua Barat.
Olehnya itu, di hari Kamis 4 Mei 2023, Ditreskrimum akan melaksanakan gelar perkara terhadap laporan dugaan pemalsuan dokumen itu.
“Kamis nanti kami akan melakukan gelar perkara, untuk dinaikan ke tingkat penyidikan. Tentunya, dalam waktu dekat, hasil penyidikan maka akan melahirkan calon tersangka,” tegas AKBP. Robertus.
Dirinya berharap, massa aksi sedikit bersabar, sembari kasus tersebut terus bergulir.
“Bapak-bapak, percayakan ini bagi kami. Kami akan tegak lurus dalam permasalahan ini,” timpalnya.
Mendengar itu, massa aksi kemudian berjanji akan mengawal hingga tuntas, dugaan pemalsuan dokumen tersebut.(PS-01)
