Ini Arahan Gubernur Bank Indonesia dan Agenda Penting Diimplementasikan Pimpinan Serta Staf Perbankan

oleh -550 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat menggelar upacara Peringatan HUT Republik Indonesia Ke-78, dengan tema : “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”, dihalaman Kantor BI Papua Barat, Kamis (17/08/2023).

Caption Foto : Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Rommy Tamawiwy/Dokumentasi Humas Bank Indonesia Papua Barat.

Amanat Gubernur Bank Indonesia, Perry Warijo dibacakan melalui Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Rommy Tamawiwy meminta seluruh jajaran Dewan Gubernur, Asisten Gubernur, Para Pimpinan Satuan Kerja, serta seluruh pegawai Bank Indonesia menggelorakan semangat perjuangan atas 5 arahan penting berikut ini:

Pertama) akselerasi transformasi
kebijakan dan kelembagaan Bank Indonesia sesuai UU P2SK. Dalam
kerangka bauran kebijakan, kita perlu segera memastikan bahwa kerangka kerja kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan makroprudensial, serta kebijakan pendukung selaras dengan amanat UU P2SK.

Kita juga perlu terus memperkuat transformasi di area kelembagaan yang meliputi organisasi dan proses kerja, SDM dan budaya kerja, serta digital dalam rangka membangun bank
sentral yang kredibel, profesional, bertatakelola, akuntabel, dan
transparan.

Kedua) perkuat bauran kebijakan Bank Indonesia untuk mendukung ketahanan dari dampak gejolak global dan
kebangkitan ekonomi nasional. Bauran kebijakan perlu diperkuat untuk menangkal dampak gejolak global dalam jangka pendek, serta memperkuat pertumbuhan perekonomian nasional
dalam jangka menengah-panjang.

Untuk itu, kebijakan moneter
Bank Indonesia akan diarahkan untuk menjaga stabilitas (“prostablity”), khususnya pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas tukar Rupiah, serta dukungan terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan

Sementara itu, Tiga) kebijakan Bank
Indonesia lainnya, yaitu kebijakan makroprudensial, digitalisasi
sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta program pengembangan inklusi ekonomi-keuangan, akan terus diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (“pro-growth”).

Keempat), terus gencarkan program-program digitalisasi sistem pembayaran untuk akselerasi ekonomi keuangan
digital nasional. Pengembangan dan perluasan standar nasional (QRIS, SNAP, dan Payment ID) sebagai “Satu Bahasa” layanan sistem pembayaran terus dilakukan dengan berkolaborasi bersama industri, termasuk pada hari ini akan diluncurkan standar nasional QRIS TUNTAS (Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai), dan dimulainya uji coba QRIS Antarnegara Indonesia-Singapura.

Konsolidasi industri sistem pembayaran nasional sebagai “Satu Bangsa” juga kita perkuat, bersama dengan pengembangan infrastruktur sistem pembayaran (BI-FAST, BIRTGS multicurrency, dan GPN) yang 3I (Integrasi, Interkoneksi, Interoperabilitas) sebagai “Satu Nusa” untuk konektivitas digital nasional.

Kebijakan harga dan praktik pasar industri sistem pembayaran, pengembangan Digital Rupiah, dan elektronifikasi keuangan Pemerintah termasuk untuk bansos dan berbagai moda transportasi, serta implementasi Kartu Kredit Indonesia segmen
Pemerintah, juga terus kita perkuat.

Pengembangan dan perluasan
Regional Payment Connectivity (RPC) dengan ASEAN dan sejumlah mitra negara strategis lainnya juga terus dilakukan dalam rangka efisiensi transaksi cross-border.

KeLima), terus perkuat sinergi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dan KSSK untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi. Mari kita perkuat efektivitas dan berbagai inovasi kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran,
pendalaman pasar uang, UMKM dan ekonomi-keuangan syariah
untuk mendorong pertumbuhan, termasuk Pelindungan Konsumen
yang mendukung pencapaian visi Bank Indonesia.

Sekali lagi saya tegaskan, mari kita dukung kebijakan hilirisasi sumber daya alam mineral dan non-mineral yang digariskan Bapak Presiden agarp ertumbuhan ekonomi dinikmati oleh rakyat banyak.

Ajak para mitra kerja, baik Pemerintah, DPR, perbankan, dunia usaha, dan masyarakat untuk bersama dan saling bahu-membahu meningkatkan berbagai kegiatan ekonomi.

Terakhir), dan yang paling penting, mari kita perkuat kepemimpinan dalam dirdiri kita masing-masing. Dengan tantangan multidimensi di era digital yang serba cepat dan semakin banyaknya problematika yang bersifat unkown-unknown.

Selain aspek strategis, seorang pemimpin juga perlu dilengkapi dengan
aspek spiritual. Strategic Spiritual Leadership.

Ada empat agenda penting
yang perlu kita semua maknai dan implementasikan:

Pertama), Pengendalian diri & percaya diri (konfiden) – mendamaikan hati dan meneduhkan akal pikiran untuk memaksimalkan ptensi diri dan menjalin hubungan harminis dengan
kemampuan rasional – spiritual.

Kedua), Membangun “Character Mix” – Menyesuaikan perilaku kepemimpinan pribadi agar sesuai dengan perilaku jabatan dengan pengetahuan (book-smart), pengalaman (street-smart), dan
spiritual (spiritual-smart).

Ketiga), “Spiritual Bonding” & ”Team-Work” – Memperkuat ikatan spiritual dan rasional untuk hubungan kerja dan personal yang harmonis dan professional di dalam dan antar satuan kerja dengan saling belajar-mengajar dan tolong-menolong dalam kerjasama tim yang erat.

Keempat), “Belief in Future” & “Inovasi” Proses Kerja – Membangun kemampuan “visioning” dan “foresight” untuk inovasi
proses kerja yang Efektif, Efisien, dan Kepatuhan (2EK) dengan penguatan “spiritual bonding” team-work di satuan kerja dan koordinasi program kerja antar satuan kerja.

“Tamawiwy mengajak Mari kita terus gelorakan semangat kemerdekaan Republik Indonesia dengan memberikan yang terbaik bagi Bank Indonesia, bangsa dan negara. Kepada seluruh pimpinan dan pegawai khususnya para milenial Bank Indonesia, mari kita semakin mensyukuri dengan menanamkan rasa dan sikap nasionalisme dan rasa cinta tanah air, mempertahankan negara kesatuan yang kita cintai dengan secara konsisten berkarya, berinovasi, dan bersinergi.
Terus Melaju Untuk Indonesia Maju,” tandasnya.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *