MANOKWARI, PapuaStar.com – Hasil dari musyawarah daerah III DPD REI Papua Barat 2022, Julius Lois terpilih kembali sebagai Ketua, Sekertaris Nova Lia Marin dan Bendahara Benhard Simanjuntak yang dilantik langsung WKU DPP REI Arif Mone, di Aston Niu Manokwari Hotel, Kamis (25/08/2022).
Sebelum dilaksanakan pelantikan di lakukan musyawarah terlebih dahulu dan pemilihan Ketua DPD REI Papua Barat Secara Virtual.
Julius Lois menyampaikan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan anggota dari formatur developer se-Papua Barat telah memilih mempercayakan saya kembali memimpin DPD REI Papua Barat periode 2022-2025.
“Tidak lain adalah sebagai pemimpin dibidang developer tidaklah mudah. Yang mana kondisi perekonomian dunia dan nasional hingga ke daerah pasti akan berpengaruh dengan inflasi, tapi kita harus tetap berjalan” tutur Julius Lois saat memberikan sambutan dihadapan para pengurus DPD REI Papua Barat, di Aston Niu Manokwari Hotel, Kamis (25/08/2022).
Dengan visi misi yang kami bawa adalah Multiplikasi, Transparan dalam bekerja menuju Papua Barat bangkit untuk propertynya. Dimana kita harus bekerja cepat dan bertindak cepat.
“Saya berharap di kepengurusan yang baru ini teman-teman harus lebih proaktif. Karena jika bekerja perorangan hasilnya berbeda dengan kerja bersama-sama. Sebab industri ini adalah industri yang bagus dan berpotensi menumbuhkan bisnis kita, tinggal bagaimana cara dan metode setiap developer memiliki strategi,” ujar Julius Lois.
Saya percaya dalam 3 tahun kedepan kita bersama-sama dengan 2 program utama yaitu perkuat konsolidasi untuk menggeluti bidang property ini.
“Selain itu perkuat jaringan kita dengan promosi dan pameran supaya masyarakat mengetahui adanya action dari DPD REI Papua Barat dalam membantu ketersediaan rumah bersubsidi.
Karena seperti diketahui bersama Rencana APBN tahun 2023 optimis karena pertumbuhan ekonomi disetting 5,4 persen, inflasi hanya 3 persen dan suku bungan yang rendah. Tentu indikator ini sangat mempengaruhi pertumbuhan dan juga di Kementerian PUPR untuk rumah bersubsidi Rp.32 Triliun untuk 270.000 unit lebih besar dari tahun 2022.
“Ini berarti kita harus siap karena market pasti ada dan saya yakin perbankan juga pasti suport,” tandas Julius Lois.(PS-08)