Ketua DPR-Papua Barat Orgenes Wonggor Reses II di Bnicunbey-Pegaf

oleh -67 Dilihat

PEGAF, PapuaStar.com-Ketua DPR-Papua Barat Orgenes Wonggor Reses ke II di Kampung Bnicunbey sebagai daerah atau kampung baru, adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat Minyambouw akan lokasi permukiman yang aman dan nyaman.

Wilayah Bnicunbey adalah pemekaran dari Kampung Induk Mbenti, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak. Kehadiran kampung baru ini, tak lepas dari dampak perkembangan dan kemajuan Mbenti yang kian dinamis. 

Ketua DPR Papua Barat (DPR-PB) Orgenes Wonggor mengatakan, salah satu tujuan kehadiran kampung baru tersebut adalah upaya menjawab kebutuhan masyarakat di wilayah Pegunungan Arfak.

“Kita tidak minta-minta bencana terjadi kembali. Tetapi bencana itu bisa datang kapan saja dan secara tiba-tiba. Kalau terjadi longsor seperti tahun 2024 lalu (longsor Mitiede-Mbenti), kita bisa relokasi. Pindah ke atas  di kampung baru,” katanya.

lebih lanjut Orgenes Wonggor menuturkan, di hadapan perwakilan warga kampung pada saat kegiatan reses II tahun 2025, dipusatkan di Gedung Baru Gereja Gumus Simon-Soleman Nsoumon, Mbenti, Sabtu (31/05/2025).

Kegiatan reses II tersebut merupakan pertemuan kedua bersama warga kampung Bnicunbey. Pertemuan pertama, berlangsung pada reses III tahun 2024, tepatnya di lokasi kampung. 

“Ada berkat yang luar biasa untuk warga kampung ini. Sekarang, kita bertemu di gedung gereja ini, dan puji Tuhan pemerintah merealisasikan empat kegiatan sesuai dengan aspirasi yang disampaikan pada saat itu,” jelas ketua DPR-Papua Barat.

Adapun keempat kegiatan yang berhasil terealisasi di tahun anggaran 2025 ini, yakni pembangunan jalan, air bersih, MKC, dan telekomunikasi.

“Jalan yang akan dibangun dari Bnicunbey sampai di Nam agar dibicarakan baik, lewat titik mana saja yang tidak longsor dan disetujui, tahun ini sudah dikerjakan. MCK itu sudah bisa dibangun,” papar ketua Partai Golkar Arfak.

Soal komunikasi di wilayah Mbenti, Orgenes wonggor menjelaskan, perlu ada tower telekomunikasi atau BTS. Ketua DPR-Papua Barat mengingatkan, masyarakat Mbenti itu harus sampai di kampung Inday baru bisa mendapat jaringan konukkasi. 

“Memang barang ini (komunikasi) punya dampak positif dan negatif. Kita tidak bisa lihat dari satu aspek saja. Jadi, saat disurvei tolong tunjukkan lokasi mana yang bisa biar secara teknis nanti mereka yang paham yang bisa tentukan lokasi yang ada cocok atau tidak,” ucapnya.

Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan program pembangunan di kampung Bnicunbey. Untuk itu, Orgenes wonggor menegaskan, perlunya partisipasi aktif masyarakat terutama para pemilik ulayat. Tidak boleh saling berkelahi atau saling klaim.

“Ada 1 atau 2 orang yang sudah kerja itu didukung supaya program jalan sampai di ujung (selesai). Kalau tahun ini sudah bikin air bersih, tidak mungkin yang sama kembali lagi di tahun berikut. Jalan juga demikian, duduk bicara dan sepakati lewat mana saja yang bisa dan aman. Tidak longsor,” kata Orgenes Wonggor.

Dalam kesempatan yang sama, warga jemaat menyampaikan aspiriasi terkait pembangunan menara gereja dan kelengkapan meubelair, serta rumah pastori. Kelengkapan sarana gereja ini diharapkan bisa terealisasi sehingga menunjang peningkatan mental spritual warga jemaat. 

“Tolong bantu kami dengan mimbar juga. Sama mesin babat untuk alat kebersihan lingkungan gereja,” ucap perwakilan jemaat, Edison Ullo.

Warga jemaat lainnya, berharap kondisi halaman gereja yang belum tertata rapi bisa dibantu untuk penataannya menjadi lebih baik. 

“Kami juga minta bapak perhatikan kami dengan rumah layak huni, di sini ada 1 rumah dihuni oleh 3 keluarga bahkan lebih dari itu”.

Mendengar aspirasi tersebut Ketua DPR Papua Barat mengatakan, akan membantu kursi gereja yang lebih representatif yang diserahkan dalam waktu dekat. Soal rumah pastori, Orgenes Wonggor berjanji akan mendorong melalui aspirasi.

Kepada jemaat, ia meminta bisa melihat dan mulai mempersiapkan kebutuhan untuk peresmian gedung gereja yang pembangunan fisiknya sudah hampir rampung. Sehingga waktu pengresmian bisa dijadwalkan.

“Di tahun 2025 ini, Mainda, Smainggei, Awaibehei, Mbenti-Smerbei, dan satu kampung di Oransbari, adalah beberapa kampung yang mendapatkan kegiatan penerangan berupa lampu jalan. Ke depan kita dorong ini, supaya di Mbenti sampai Bnicunbey ini ada lampu jalan biar masyarakat bisa mendapat manfaat penerangan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *