Meky Sagrim : Klarifikasi dan Minta Maaf Tak Bermaksud Mendiskreditkan Suku

oleh -128 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Rektor Universitas Papua, Dr. Meky Sagrim meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya yang telah menyebutkan salah satu kelompok suku, pasca aksi pengrusakan dan penganiayaan yang terjadi pada 21 Juli 2021 lalu.

Dr. Meky Sagrim saat melakukan konferensi pers di depan gedung Rektorat UNIPA, Jumat (06/08/2021) menyatakan klarifikasinya atas pernyataan yang dalam keadaan mendesak akibat aksi anarkis yang terjadi, telah menyebutkan salah satu kelompok suku.

“Yang terhormat para kepala suku besar wilayah Lapago, Mepago, dan ikatan kerukunan masyarakat Wamena, ikatan mahasiswa kabupaten Jayawijaya, pemerintah kabupaten Jayawijaya. Sehubungan dengan peristiwa yang terjadi pada 21 Juli 2021.

“Yang ditujukan kepada Kepolisian Resor Manokwari tentang aksi demo di kampus UNIPA, yang dalam redaksi menyebutkan dalam tanda petik sekelompok mahasiswa asal Wamena,” tutur Sagrim dalam jumpa pers, di halaman kantor Rektorat UNIPA, Jumat (06/08/2021)

Maka perlu di ketahui bahwa, pernyataan tersebut dilakukan dengan dugaan sementara dalam keadaan mendesak dan emosi, sebagai rasa kekecewaan atas tindakan anarkis pengrusakan fasilitas milik negara di kampus UNIPA, dan penganiayaan terhadap kepala biro perencanaan akademik dan kemahasiswaan yang dilarikan ke rumah sakit karena luka parah.

“Sejalan dengan itu, Meky lalu meminta maaf atas kekeliruan yang dilakukannya itu. Bahkan pernyataan itu sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan intimidasi sebagaimana yang disebutkan dalam surat sebelumnya,” ucapnya.

Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini, saya sebagai Rektor Universitas Papua menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kekeliruan dan tindakan pernyataan tersebut.

“Surat ini sebagai bentuk klarifikasi saya bahwa tidak ada maksud untuk mendiskreditkan suku atau kelompok sosial masyarakat Wamena,” tambahnya lagi.

Meky kemudian secara legowo mengajak masyarakat khususnya OAP untuk berfikir positif, terutama dalam membangun sumber daya manusia Papua agar mampu bersaing dan berdaya guna.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *