.
.
MANOKWARI, PapuaStar.com – Salah satu tonggak sejarah pembangunan di Kabupaten Manokwari, adalah pasar Sanggeng.
Sekira tahun 1989, mantan Bupati Manokwari almarhum Drs. Esau Sesa, berhasil mendirikan pasar Sanggeng sebagai salah satu pusat ekonomi, sekaligus menjadi icon kota Manokwari kala itu. Namun kini, pasar tersebut tinggal kenangan.
Dimasa pemerintahan Hermus Indou dan Edi Budoyo, pasar tersebut akhirnya di revitalisasi.
Tepat di tanggal 8 Maret 2023, pasar Sanggeng resmi dibongkar, untuk kembali dibangun menjadi pasar modern.
Anak sulung mantan Bupati Manokwari Marten Sesa mengaku sedih, melihat buah tangan sang ayah kini tinggal kenangan. Namun dirinya dan keluarga, harus berbesar hati menerima revitalisasi pasar tersebut.
“Ini memang sudah lama dari tahun 1989, menjadi suatu kebanggaan orang Manokwari. Atas nama keluarga, sebenarnya kita sedih. Tapi untuk kepentingan pasar yang modern, kami ikhlas,” kenang Marten Sesa, saat ditemui awak media, Rabu (8/3/2023).
Tidak hanya menjadi pusat perekonomian kala itu, namun pasar Sanggeng juga memiliki kenangan bagi generasi masyarakat kala itu.
Perjuangan untuk menghadirkan pasar Sanggeng, rupanya tidak mudah. Sebab, pada masa itu pemerintah Kabupaten Manokwari sangat mengalami keterbatasan anggaran.
Namun dengan modal keberanian dan tekad yang kuat, almarhum Drs. Esau Sesa mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
Selain pasar Sanggeng, almarhum Drs. Esau Sesa juga berhasil mendirikan Gedung Olah Raga (GOR) dan pasar Wosi.
“Saat itu belum ada otonomi khusus. Namun karena tekad dan berani, almarhum bapak Esau Sesa bisa membangun,” sebut Marten.
Marten berharap, pasca dibongkarnya gedung pasar Sanggeng, wajah kota Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat dan pusat peradaban orang asli Papua, menjadi lebih baik.
“Kami berharap, pembangunan pasar ini jauh lebih baik lagi. Supaya bisa memberikan kontribusi kepada Kabupaten Manokwari,” tutupnya.(PS-01)
