MANOKWARI, PapuaStar.com – Merasa sumber pendapatannya terganggu, masyarakat pemilik hak ulayat di Distrik Masni meminta pemerintah daerah dan pihak kepolisian maupun TNI, tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat setempat, utamanya dalam mengais rejeki di lokasi tambang.
Sebagai masyarakat di Distrik Masni sekaligus pemilik hak ulayat menyesalkan tindakan aparat yang terkesan semena-mena melakukan penyisiran terhadap para pekerja.
Menurut Hendrik Rumfabe, hasil yang diperoleh dari lokasi tambang, dapat membantu perekonomian keluarga dan khususnya anak-anak. Dirinya mengaku, derajat ekonomi masyarakat mulai membaik setelah hasil alam itu dikelolah.
Berbeda dengan saat ini, masyarakat secara ekonomi sangat terganggu. Pendapatan juga menurun bahkan menyebabkan banyak anak-anak yang terlambat membayar uang sekolah.
Ia meminta, pemerintah dan pihak keamanan tidak serta merta mengambil tindakan. Karena, jika demikian akan terjadi pengangguran dan kriminalitas yang cukup tinggi.
“Pemerintah dan aparat keamanan maunya apa. Ini sudah pekerjaan kami. Anak-anak kami bisa sekolah dengan baik. Ini dapat membantu kami, belikan segala kebutuhan keluarga. Kalau ini masih berlanjut, maka akan terjadi pengangguran, kemiskinan, pencurian, dan pembunuhan. Tolong pemerintah dan aparat berfikir baik,” tegas Hendrik, (8/9/2023).
“Kalau kami tidak kerja begini, terus pemerintah bisa biayai kami dan anak-anak kami setiap hari?,” tanya Dia
Senada dengan itu, mewakili kepala suku Warmumi Piter Mandacan mengaku sejauh ini pengelolaan tambang di wilayah Wasirawi-Wariori, masih secara tradisional. Dia menyayangkan tindakan penegak hukum dan pemerintah, yang terkesan membatasi pendapatan masyarakat setempat. Karena ini adalah hal masyarakat, yang diberikan Sang Pencipta untuk dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup keluarga.
“Setiap investor yang masuk, selalu saja ada penyisiran. Ini sangat mengecewakan kami kepala suku. Padahal ini wilayah adat kami, kenapa pemerintah dan penegak hukum harus begini,” terang Piter.
“Kemudian kepada investor yang masuk, kami ingatkan agar tidak menggunakan bahan kimia. Kelola saja dengan cara yang alami,” imbaunya.
Salah satu warga Wariori Indah Moses Aujani juga mengaku, perekonomian masyarakat setempat sangat terbantu dengan adanya pengelolaan tambang emas di Wasirawi-Wariori. Karena, dapat mengurangi pengangguran dan menambah pendapatan keluarga.
Bercocok tanam semula dilakoninya, tetapi hasil yang diperoleh hanya pas-pasan. Cukup untuk makan sehari-hari. Selebihnya untuk pendidikan ketiga anaknya, Moses mengaku jauh dari kenyataan. Dirinya berharap, pemerintah daerah dan aparat penegak hukum tidak lagi melakukan penindakan terhadap para pekerja.
“Kalau sedikit-sedikit penyisiran, terus kita yang ekonomi lemah ini mau bagaimana. Sementara hanya dengan ini, kami bisa menghidupkan keluarga. Kami memang petani, tapi pendapatan kami dari bertani tidak cukup untuk sekolah anak-anak dan kebutuhan keluarga. Sejujurnya, ekonomi keluarga kami sangat bergantung dengan pendapatan dari lokasi tambang,” pungkas Moses Aujani.(PS-01)