.
.
MANOKWARI, PapuaStar.com – Menanggapi aksi pembakaran fasilitas pemerintah dan penyerangan, hingga mengakibatkan Kepala Distrik Kramamongga Darson Hegemur meninggal dunia, menadapat tanggapan serius dari pemerintah provinsi Papua Barat dan legislatif.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Dance Sangkek meminta masyarakat tidak membangun opini, terkait insiden tersebut. Pasalnya, kini polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap para pelaku.
“Kami turut prihatin, apalagi kita sedang menyiapkan diri untuk merayakan HUT ke-78 RI,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Dance Sangkek, Rabu (16/8/2023).
“Kita tidak bisa cepat menjustifikasi kejadian itu. Tugasnya pihak berwajib untuk membongkar akar permasalahannya,” sambungnya.
Insiden itu disebutkannya sebagai aksi tidak bermoral, karena terjadi beberapa hari jelang perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia.
Seharusnya lanjut Sangkek, tugas masyarakat adalah untuk mengisi kemerdekaan dengan mendukung proses pembangunan oleh pemerintah, bukan sebaliknya merusak bahkan ada nyawa yang melayang.
“Kepada masyarakat tetap tenang dan jangan menyia-nyiakan waktu hanya untuk buat keributan,” tegas Sangkek.
Sejalan dengan itu anggota DPR Provinsi Papua Barat Saleh Siknun, meminta Polda Papua Barat agar mendirikan pos pengamanan di batas-batas wilayah kabupaten.
Langkah ini dipercayanya akan membantu menetralisir adanya gangguan Kamtibmas oleh kelompok tidak bertanggungjawab. Polisi juga segera mengusut penyebab aksi tersebut.
Sebab kata Dia, kejadian serupa juga sudah terjadi sebelumnya selang beberapa hari di SD. Meski tidak berani merunut, namun dua insiden yang terjadi dengan rentan waktu yang tidak jauh ini, harus menjadi catatan bagi polisi untuk meningkatkan pengamanan.
“Sekarang yang harus dilakukan adalah polisi dan TNI, melakukan pengawasan di daerah perbatasan. Ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” sambung Wakil Ketua DPR Provinsi Papua Barat.(PS-01)
