Yayasan Santo Agustinus Manokwari Edukasi Guru Tentang Implementasi Kurikulum Merdeka

oleh -781 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Kurikulum merdeka bagi siswa tingkat TK, SD, SMP dan SMA, mulai disosialisasikan kepada para guru di Manokwari. Seperti yang dilakukan oleh Yayasan Ordo Santo Agustinus (OSA) Manokwari.

Kegiatan sosialisasi implementasi kurikulum merdeka, merupakan program kerjasama dengan penerbit Erlangga ini, dipusatkan di gedung aula SMA Katolik Susweni, Jumat (26/5/2023).

Kepala SMA Katolik Vilanova Pater Stefanus Allo,OSA yang ditemui mengaku bahwa kurikulum merdeka merupakan metode pembelajaran kekinian, yang harus di pedomani dan dilaksanakan oleh setiap sekolah pada semua jenjang.

Caption Foto : Kepala SMA Katolik Vilanova Pater Stefanus Allo,OSA/PS-01

Ini kata Pater Stefanus, menuntut siswa berfikir dan menjelaskan. Sama halnya dengan guru, yang mana harus kreatif dan berinovasi pada setiap kegiatan belajar mengajar.

“Sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Hanya saja dengan nama yang baru ini, kurikulum merdeka lebih banyak berorientasi kepada siswa, sedangkan guru dituntut untuk berinovasi. Sehingga benar-benar pembelajaran itu merdeka,” ungkap Pater Stefanus Allo, OSA.

Hal itu juga dibenarkan Ketua Yayasan Ordo Santo Agustinus Pater Markus Malar,OSA. Pater Markus mengatakan dunia pendidikan secara umum di Indonesia, harus menunjukan konsekuensinya dalam menghadapi perkembangan yang ada.

Caption Foto : Ketua Yayasan Ordo Santo Agustinus Pater Markus Malar,OSA/PS-01

Dirinya menilai kurikulum merdeka telah menjawab kebutuhan pendidikan saat ini.

“Ini adalah kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran masa depan. Kalau ingin bersaing secara global, kita harus menerapkan sistem kurikulum merdeka ini,” terang Pater Markus Malar, OSA.

Gaya pembelajaran menghafal sudah tidak lagi maksimal bagi para siswa. Kini siswa dan guru di tuntut untuk berfikir lebih keras dalam pemecahan masalah.

“Tugas kita sekarang, kita harus bekali anak didik dari gaya menghafal, untuk menjadi seorang pemikir yang analisis,” sambungnya.

Begitu juga dengan Kepala Perwakilan Penerbit Erlangga Kabupaten Manokwari Bonefasius Ratman, menerangkan Penerbit Erlangga sejak awal sangat peduli, dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Caption Foto : Kepala Perwakilan Penerbit Erlangga Kabupaten Manokwari Bonefasius Ratman/PS-01

Diakuinya, kurikulum merdeka memiliki tantangan tersendiri. Namun tantangan itu harus diambil sebagai konsekuensi, guna mencerdaskan anak bangsa.

“Sebelumnya kurikulum merdeka ini dinilai sangat berat dan memiliki tantangan tersendiri. Namun suka tidak suka, kita sebagai pendidik harus mengikuti perkembangan yang ada,” pungkas Bonefasius.

Para guru yang mengikuti kegiatan tersebut, semoga mampu mencerna dan mengaplikasikan kurikulum merdeka di setiap proses pembelajaran.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *