MANOKWARI, PapuaStar.com – Sempat di mintai keterangan atas dugaan upaya melindungi DPO penyerangan pos koramil persiapan Kisor, Maybrat, 12 orang mahasiswa sudah dipulangkan sejak Senin kemarin.
Hal tersebut dibenarkan Kapolres Manokwari melalui Kasat Reskrim Iptu Arifal Utama di ruang kerjanya, Selasa (23/11/2021).
Proses penggeledahan bahkan pemeriksaan 12 mahasiswa itu berdasarkan informasi masyarakat yang menyebutkan bahwa diduga para DPO terlihat wilayah sekitar asrama tempat mahasiswa yang bersangkutan tinggal. Namun dari hasil pemeriksaan, para mahasiswa mengaku tidak mengetahui keberadaan mereka.
“Kami hanya minta keterangan terkait adanya DPO Maybrat. Mereka mengaku tidak melihat,” ungkap Iptu Arifal Utama.
Arifal juga menegaskan bahwa sejak penggeledahan hingga pemeriksaan, sama sekali tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan personel Polri maupun TNI kepada 12 mahasiswa itu. Ditambahkannya, setelah dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan indikasi yang mengarah ke dugaan tersebut, maka para mahasiswa langsung dipulangkan ke asrama dalam kondisi yang sehat.
“Terkait kekerasan dan penahanan 12 mahasiswa kemarin, itu tidaklah benar. Karena tidak ada indikasi ke arah DPO, maka mereka langsung kita pulangkan,” tandasnya.
Meski demikian, Arifal mengaku beberapa barang bukti terpaksa diamankan seperti senjata tajam. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Barang bukti berupa senjata tajam kita sudah amankan. Menurut mereka itu untuk menjaga diri. Dan atribut maupun senjata tajam yang diamankan, tidak ada kaitannya dengan KNPB,” tutup Kasat Reskrim Polres Manokwari itu.(PS-01)