Banjir Kiriman Dari Masjid Rahmatil Lilalamin Robohkan Pagar BPSDM Sepanjang 67 Meter

oleh -504 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Pagar kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua Barat, kurang lebih sepanjang 67 meter ambruk.

Hal itu diungkap Kepala BPSDM Provinsi Papua Barat Eduard Nunaki, saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (18/4/2023).

Nunaki menjelaskan, insiden itu terjadi pada Senin 17 April 2023 sekira pukul 14.00 WIT. Yang diakibatkan oleh luapan air dengan intensitas besar, dari kompleks masjid Rahmatil Lilalamin, Andai.

Tidak hanya merusak pagar, namun banjir juga menggenangi sejumlah ruangan dan sumur, yang digunakan oleh BPSDM.

Caption Foto : Kepala BPSDM Provinsi Papua Barat, Eduard Nunaki/PS-01

“Karena bagian belakang itu sudah dikeruk, sehingga aliran air diarahkan ke pagar BPSDM, sehingga pagar sepanjang 67 meter itu patah. Ini menjadi persoalan, karena banjir menggenangi perpustakaan, ruang kelas, ruang makan, sumur, dan beberapa saptitank itu tergenang,” ungkap Eduard Nunaki.

Ditambahkannya lagi, kondisi ini akan sangat membahayakan jika tidak ditindaklanjuti dengan baik. Pasalnya, kini instansi pemerintah termasuk BPSDM, akan memasuki libur lebaran yang panjang.

Dikuatirkan, kondisi ini dibiarkan maka banyak aset milik BPSDM yang terbengkalai, bahkan hilang. Mengingat seluruh aset BPSDM digunakan untuk media pembelajaran pada setiap kegiatan Diklat.

Oleh sebab itu, insiden ini akan dilaporkan kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, sebagai pimpinan di daerah, serta stakholder lain yang terkait.

Caption Foto : Kondisi banjir menggenangi halaman sampai ke ruangan di kantor BPSDM, pasca ambruknya pagar/PS-01

“Dalam waktu dekat kami akan sampaikan surat kepada bapak Gubernur, dan perangkat daerah yang terkait, serta DPR,” tambah Eduard.

Eduard juga mengaku, kejadian ambruknya pada kantor BPSDM ini, sudah yang kedua kalinya sejak tahun 2019.

Menurut Nunaki, upaya perbaikan para pagar tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dan serius. Sehingga kejadian serupa tidak kembali terjadi.

“Ini yang kedua kalinya, sebelumnya itu tahun 2019 kurang lebih 100 meter, tapi sudah dikerjakan, dan sekarang lagi. Ini membutuhkan penanganan yang menyeluruh. Panjang pagar seluruhnya kurang lebih ada 400 meter,” pungkas Kepala BPSDM Papua Barat itu.

Upaya koordinasi dengan pemilik masjid sudah dilakukan oleh pihak BPSDM. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil, karena pemilik masjid H.Ape, berisi keras untuk membangunnya sendiri. Sementara biaya yang dibutuhkan terbilang besar, dengan kondisi keuangan BPSDM yang terbilang minus, tentu tidak bisa.

Oleh sebab itu, Kepala BPSDM Papua Barat berharap, pemerintah daerah segera memediasi pemilik masjid dengan BPSDM, sehingga tidak terjadi permasalahan dikemudian hari.

“Air kiriman itu menggali bagian bawah pagar, sehingga harus adanya drainase atau tanggul yang bagus dan membutuhkan kesepakatan antara saudara H. Ape dan BPSDM. Pemerintah harus memediasi ini,” cetus Nunaki

“Tahun 2019 kami pernah komunikasi dengan H.Ape, supaya kita lakukan langkah pencegahan dengan membangun tembok, tapi beliau tidak setuju,” tutupnya.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *