MANOKWARI, PapuaStar- Prajurit Kodam XVIII/Kasuari terus memperkuat kemampuan dalam Bela Diri Taktis (BDT) guna menjaga kekuatan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman yang semakin kompleks.
Latihan intensif ini dilatihkan secara rutin dilapangan Makodam, Manokwari, sebagai bagian dari program pembinaan dan peningkatan kemampuan prajurit, untuk menjaga kekuatan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi dinamis di wilayah Papua Barat, pada Kamis (10/10/2024).
Latihan Bela Diri Taktis melibatkan seluruh prajurit dari berbagai kesatuan di bawah Kodam XVIII/Kasuari.
Mereka dilatih oleh instruktur berpengalaman dari Jasdam XVIII/Kasuari dalam teknik pertarungan militer yang fokus pada pertahanan diri, serangan balik, dan penguasaan medan secara strategis.
Bela Diri Taktis ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan tempur, tetapi juga memastikan prajurit selalu dalam kondisi fisik prima dan siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Kepala Jasmani Kodam (Kajasdam) XVIII/Kasuari, Kolonel Arh Teguh Waluyo, S.I.P., menegaskan pentingnya latihan ini untuk menjaga kekuatan dan kesiapsiagaan prajurit.
“Bela Diri Taktis adalah keterampilan yang wajib dikuasai setiap prajurit. Ini bukan hanya soal kemampuan fisik, tetapi juga membangun mental yang tangguh dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap ancaman yang datang. Selain itu, latihan ini juga memastikan prajurit selalu dalam kondisi siap tempur,” ujarnya.
Dalam latihan ini, prajurit mempelajari teknik pertarungan tangan kosong serta penggunaan senjata ringan dalam situasi jarak dekat.
Keterampilan ini diharapkan mampu mendukung mereka dalam menjalankan tugas di medan operasi, terutama di wilayah yang rawan konflik dan ancaman keamanan.
Program latihan BDT yang rutin dilakukan oleh Kodam XVIII/Kasuari ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap prajurit siap menghadapi berbagai skenario pertempuran di lapangan.
Dengan peningkatan kemampuan Bela Diri Taktis, diharapkan prajurit dapat melindungi masyarakat, menjaga stabilitas wilayah, serta mempertahankan kekuatan dan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi potensi ancaman.(Pendam XVIII/Ksr)