.
.
MANOKWARI, PapuaStar.com-Program Makan Bergizi Gratis merupakan program makan siang gratis Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini dirancang dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Anggota Komisi II DPR Papua Barat Fachry Tura mengatakan, Dari awal Program agak rancu, Seharusnya pemerintah pusat melakukan survei mendalam dikarenakan tipografinya juga berbeda di Papua Barat di bandingkan dengan daerah lainnya terutama aksesnya tentu beda,” ucapnya kepada PapuaStar.com.
Disarankan Subsidinya makan gratis lebih baik diuangkan saja, kepada orang tua yang lebih bijak mengelola dan tau keadaan anak tersebut, mungkin anak sangat sensitif kulitnya atau alergi dengan telur, jadi orang tua tersebut sudah tau akan berikan makan yang sehat dan bergizi, tanpa memicu alergi.
“Menu makanan juga ada yang tidak cocok, kalau menu itu saja terus otomatis anak-anak akan bosan jadi kalau ada yang protes dan mengeluh, jagan marah,” jelas wakil ketua PDIP Papua Barat
Lebihkan baik berikan program Kesehatan gratis dan sekolah gratis itu yang lebih bermanfaat dan di butuhkan masyarakat, dari pada program tidak tepat sasarannya, hanya buang uang Sj. Dikarenakan ini seluruh Indonesia, biaya yang tidak murah dan setiap daerah daya belinya juga beda ada yang mahal dan murah.
“Belum lagi terjadi penolakan dari ber-bagai masyarakat dan terjadi makanan basi, keracunan makanan juga di Manokwari, tentu itu menjadi hal yang perlu di kaji kembali program mbg ini,” ucap Fachry Tura Anggota Komisi II DPR Papua Barat ini.
Agar tetap memantau Kesehatan dan gizi anak-anak, lebih baik sediakan dokter gizi dan dokter penyakit dalam, sehingga kesehatan anak-anak terpantau sejak dini dan dapat diobati juga hingga sembuh,” tandasnya.(PS-08)
