Gubernur Bersama Balitbangda ke Jakarta Rapat Koordinasi Implementasi Proyek StAR di Papua Barat

oleh -117 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Balitbangda Papua Barat bersama Konsorsium Proyek StAR lakukan rapat koordinasi tingkat tinggi di Jakarta, mendiskusikan terkait implementasi Proyek StAR di Papua Barat, Kamis 27 Mei 2021.

Kelapa Balitbangda Papua Barat, Charlie D Heatubun mengatakan, proyek StAR adalah sebuah inisiatif yang diinisiasikan sebagai kolaborasi multinasional untuk membangun kembali populasi hiu belimbing yang sehat, beragam secara genetik, dan dapat berkembang-biak secara mandiri di Papua Barat melalui translokasi telur dari stok pembiakan akuarium internasional.

Hiu belimbing, sebuah spesies karismatik yang digemari wisatawan, sayangnya saat ini memiliki status Terancam Punah (Endangered) berdasarkan Daftar Merah IUCN akibat tekanan perburuan sirip hiu di tahun 1990an,” terang Charlie dalam Press release yang diterima PapuaStar.com, Sabtu (29/05/2021)

Bahkan di KKPD Raja Ampat yang terkenal memiliki tingkat pemulihan populasi hiu karang yang baik, penampakan hiu belimbing masih sangat minim di 20 tahun terakhir berdasarkan data tim monitoring UPTD BLUD KKPD Raja Ampat.

Menurut analisis kelayakan populasi yang dijalankan oleh Proyek StAR, dengan upaya intervensi restocking, populasi hiu belimbing di Papua Barat dapat kembali sehat dalam 8-10 tahun kedepan. Sedangkan tanpa intervensi, diestimasikan populasi yang sekarang akan membutuhkan 60-90 tahun untuk berkembang mencapai 100-200 individu saja, dengan kemungkinan kepunahan sebesar 23%,” ucapnya.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyampaikan, Proyek StAR adalah salah satu implementasi nyata dari Perdasus No 9 tahun 2019 sebagai Provinsi Berkelanjutan (Konservasi) untuk pembangunan berkelanjutan dan ekonomi biru.

Secara umum, semua para pemangku kepentingan dari KKP, LIPI, BRIN, BKIPM dan staf khusus presiden yang hadir di rapat, telah bersedia untuk mendukung dengan saling berkoordinasi dan bersinergi antar lembaga-lembaga terkait, untuk kesuksesan implementasi Proyek StAR,” terang kepala suku besar Arfak ini.

Sebagai proyek yang sudah didukung oleh IUCN Shark Specialist Group dan IUCN Conservation Planning Specialist Group, Proyek StAR adalah upaya pemulihan spesies laut melalui translokasi yang pertama di dunia. Upaya tersebut diharapkan akan menjadi contoh (blueprint) untuk pemulihan populasi spesies laut lainnya dan membawa Provinsi Papua Barat dan Indonesia ke atas panggung dunia sebagai “conservation leader”.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *