MANOKWARI, PapuaStar.com – Hari pertama menjalan tugas sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw M.Si langsung memimpin apel perdananya dihalaman kantor Gubernur Papua Barat dihadiri seluruh ASN dan pimpinan OPD.
Dalam arahannya kepada ASN untuk lebih meningkatkan kinerja sesuai tugas pokok dan fungsi pada OPD masing-masing. Hal yang utama harus dilakukan adalah disiplin, dengan demikian tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik.
Tentunya dalam tugas pelayanan kepada masyarakat pasti ada kendala yang harus dihadapi. Tugas ASN adalah membangun komunikasi yang baik dengan pimpinan, agar setiap permasalahan dalam kerja dapat diatasi.
“Tidak ada yang tidak terselesaikan, tidak mungkin tidak ada solusi, pasti ada solusinya terutama dalam agenda tugas kita kedepan,” ungkap Waterpauw, Senin (23/05/2022).
Tidak hanya permasalahan antara ASN dalam pelayanan kepada masyarakat, namun diakuinya ada sejumlah permasalahan di internal OPD sendiri. Menyikapinya, Waterpauw mengatakan itu merupakan hal yang biasa terjadi. Lebih lanjut dapat dikomunikasikan bersama untuk mencari solusi terbaik, jika harus berurusan ke pimpinan lebih tinggi, maka akan difasilitasi oleh dirinya.
“Saya dengar ada permasalahan internal tak mengapa itu biasa nanti dibahas dengan baik dan melaporkan ke Kementerian Dalam Negeri. Terutama bagaimana baiknya untuk mencari solusi dalam rangka membahas berbagai problem-problem internal ini,” tandasnya.
Sebab lanjut mantan Kapolda Papua Barat itu, organisasi pemerintah di daerah dalam hal ini seluruh instansi dilingkungan pemerintah Provinsi Papua Barat merupakan perpanjangan tangan negara dalam hal ini masyarakat. Oleh karenanya setiap ASN harus memahami tugas dan wewenang serta tanggungjawabnya dengan baik.
“Dalam hal ihwal yang terjadi di wilayah Papua Barat yang berhubungan dengan kepentingan pemerintah kitalah yang menjadi yang utama, sehingga jika ada harapan masyarakat yang belum terjawab, mari kita bersama berkolaborasi dengan para pimpinan, tokoh, baik masyarakat adat, agama perempuan, pemuda dan lain sebagainya untuk sama-sama melihat permasalahan itu dan kita jawab bersama-sama,” pungkasnya.
“Jadi bahasa hari ini untuk apa Saya ada disini? Untuk apa saya dipercayakan menjadi pegawai negeri sipil? khusus untuk ASN yang bertugas di Papua Barat, kalau Jawaban hanya datang untuk mengurus diri saya, saya hanya datang untuk mengurus keluarga saya, ya tidak usah jadi pegawai di sini,” tandas Waterpauw.
Dengan demikian, segala kemampuan yang dimiliki ASN harus direfleksikan dalam pelayanan kepada masyarakat, bukan menyombongkan diri dengan kemampuan dan kelebihan yang ada pada diri. Sehingga kepentingan perorangan, kelompok maupun keluarga dapat dikesampingkan dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
“Karena di belakang kegagahan seorang ASN, kecantikan ASN, kelebihan kelebihan ASN, jabatan ASN, ada banyak tupoksi yang harus dimainkan bersama, itu dulu. Menjalankan tugas pokok dulu, baru pikir kemudian kepentingan pribadi dan keluarga, jangan dibalik,” sambungnya lagi.
Karena dengan kekompakan dan kerjasama dapat memberi kontribusi yang positif, maka Waterpauw mengajak ASN untuk bekerjasama dan bekerja bersama-sama. Tidak hanya untuk staf, namun para pimpinan OPD harus lebih ekstra dan menjadi teladan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Sehingga dapat diikuti oleh staf dan ASN di kabupaten/kota lainnya.
“Saudara-saudara punya banyak pengalaman sering dengan saya, nanti dengan bapak Sekda dan para pimpinan lain kita terus membahas sampai mendapatkan jawaban bersama,” tutup mantan Kapolda Sumatera itu.(PS-08)