Ini Alasan Hermus Indou Mundur dari Kursi Manajer Perseman

oleh -196 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Informasi mundurnya Hermus Indou dari kursi Manajer Perseman adalah benar. Hal itu disampaikan langsung oleh Hermus Indou saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (16/8/2022).

Saat ditanyakan alasan dirinya mundur dari kursi Manajer Perseman, Hermus menjelaskan bahwa dirinya ingin memberikan kesempatan bagi pihak atau oknum yang lebih kompeten. Dengan demikian, tugas sebagai Bupati Manokwari dapat dijalaninya dengan lebih serius.

“Alasannya tidak banyak, namun saya ingin berbagi beban. Cukup saya menjalankan tugas sebagai Bupati Manokwari, biarkan ketua KONI atau ketua-ketua cabang olahraga lainnya. Jauh lebih baik kita memberikan kesempatan bagi orang lain. Masih banyak orang yang punya kompetensi lebih kuat untuk mengelola Perseman,” beber Hermus Indou.

Mantan Manajer Perseman itu berpesan agar Managemen Perseman harus dipimpin oleh figur yang memiliki kompetensi dibidang olahraga khususnya sepak bola. Sehingga kerjasama tim dan pemilihan sumberdaya manusia menjadi modal utama dalam meningkatkan prestasi sepak bola yang membanggakan

Dicecar soal usulan nama pengganti dirinya sebagai Manajer Perseman, Hermus Indou menampik dengan memberi alasan bahwasanya bukan kewenangan dirinya lagi. Melainkan sudah menjadi tanggung jawab Manajemen Perseman yang ada.

Tentu dirinya berharap, Manajemen Perseman dapat menentukan dan memilih figur pemimpin Perseman yang tidak hanya memiliki kemampuan dan kompetensi, namun lebih dari pada itu harus memiliki karakter yang mumpuni.

“Itu kewenangan mutlak dari Manajemen Perseman. Tetapi saya berharap siapapun yang menjadi manajer Perseman nanti dia harus memahami sepak bola dan memiliki pengetahuan yang luas bahkan pengalaman organisasi yang memadai. Manajer Perseman yang baru nanti juga harus memiliki karakter yang baik. Karena tidak hanya mengurus sepak bola, tetapi terlebih adalah kita mengurus manusia,” pesan Bupati Manokwari itu.

Figur yang nantinya memimpin Perseman juga harus memiliki jiwa berkorban. Sebab kata Hermus, memiliki kemampuan, kompetensi dan pengalaman tidaklah cukup untuk seorang pemimpin organisasi sepak bola.

“Siapa yang memimpin Perseman, dia harus menghidupkan Perseman. Bukan Perseman yang menghidupkan dia. Ini paradigma yang harus dipahami guna kemajuan organisasi,” tutup Hermus Indou.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *