MANOKWARI, PapuaStar.com – Pengusulan Tiga nama yang di lakukan Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Sekretaris Jendral Kementerintian Dalam Negeri sama sekali tidak ada unsur muatan Politik.
“MRPB hanya mengusulkan dan yang menetapkannya itu semua dari Pusat, tidak ada tujuan apa-apa sama sekali seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Papua Barat,” jelas Ketua MRP-PB Maxsi Nelson Ahoren, kepada sejumlah wartawan, di kantor MRP Papua Barat, Kamis (20/04/2023).
Perlu diketahui, kata Maxsi, usulan Lembaga MRP-PB ini tidak serta merta harus menyampaikan kepada mereka yang di usulkan.
“MRP melihat dari kearifan lokal khusus untuk anak-anak yang ada di dua wilayah adat baik itu wilayah adat Doberay dan Bomberai yang MRP usulkan, dan kita usulkan ini tidak ada muatan apa-apa atau kepentingan apa-apa,” tegas mantan Anggota DPR Papua Barat ini.
Pengusulan nama Kepala Dinas Sosial Lasarus Indou oleh Majelis Rakyat Papua Barat tidak ada maksud apa-apa, bahkan kami mempromosikan kelebihan dari anak adat kami.
Karena pengusulan nama ini bukan hanya baru kali ini MRP-PB lakukan, pengusulan Lasarus Indow ini sudah berkali-kali kita usulkan, mulai dari Pengusulan Penjabat Gubernur Papua Barat dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya pada tahun kemarin.
Setelah itu, adanya pengusulan menjadi Plt Sekda Papua Barat dan sekarang lagi kami usulkan menjadi Pj Gubernur Papua Barat, semua itu tidak ada kepentingan,” jelas Maxsi.
Dimana DPR-PB juga sama, sempat mengusulkan Lasarus Indou namun tidak memenuhi eselon seperti yang di sampaikan bapak lasarus, maka beliau akhirnya tidak diusulkan.
Tetapi MRPB melihat bukan dari sisi eselonnya, walaupun hari ini berbenturan dengan perundang-undangan, yang terjadi dalam negara seperti itu.
“ Tujuan kami mengusulkan Lasarus salah satunya adalah untuk mempromosikan yang bersangkutan kepada Pemerintah Pusat, agar dapat melihat bahwa masih ada anak-anak Papua yang berpotensi menjadi pemimpin ada di Provinsi Papua Barat memiliki eselon paling tinggi di Daerah sehingga harus ada perhatian khusus dari Pemerintah Pusat,” tuturnya.
Maxsi mengatakan dengan pengusulan-pengusalan yang sudah di lakukan MRPB kepada Pemerintah Pusat bisa menjadi perhatian agar anak-anak Papua yang Jabtannya sudah tinggi di daerah bisa di promosikan masuk pada eselon satu pada Kementerian atau lembaga di Pemerintah Pusat.
Kami MRP-PB Papua Barat hanya fokus pada wilayah adat kami yakni wilayah adat Doberay dan Bomberay, saya hanya fokus di daerah itu saja supaya pemerintah bisa melihat bahwa beliau ini bisa di promosikan kepusat. Sehingga kedepannya beliau bisa memenihu syarat untuk dapat berkarier di pemerintahan.
“Kami hari ini hanya mau memberdayakan anak-anak papua yang kami anggap mampu dan memiliki Golongan dan Kepangkatan yang cukup agar Pemerintah Pusat bisa memperhatikan, kami tidak ada tujuan lain dalam arti kita membatasi karena adanya Waterpauw karena itu pimpinannya, tidak ada kepentingan politik,” tuturnya.
Harapan kami ketika berulang-ulang kali kami usulkan beliau, maka ada perhatian Pemerintah Pusat di jakarta untuk melihat itu supaya kedepan lagi kita anak-anak papua tidak kehilangan figur dalam arti jika nanti ada pengusulan Pj Gubernur kedepan lagi maka sudah ada anak-anak yang disiapkan.
“Kami hanya ingin menyampaikan kepada Jakarta bahwa di Papua Barat kami sudah siap nich,harapan kami anak-anak papua yang memiliki potensi bisa duduk di pusat juga,” harap Maxsi.
Lasarus ini pangkatnya sudah tinggi di Daerah dan tidak mungkin pangkatnya hanya mentok sampai disitu saja, sehingga dengan kami sering memunculkan nama beliau orang jakarta bisa lihat Lasarus ini layak untuk bisa dipromosikan lebih tinggi lagi dalam arti dia bisa menjadi esselon I, agar kedepannya besok-besok adalagi Pj Gubernur kami sudah bisa mengusulkan begitu.
“ Kami MRPB berkewajiban juga menjaga wilayah adat kami yakni wilayah Bomberai dan Domberay dan kami menjaga marwah dari lembaga ini dalam arti bahwa kalau ada anak-anak adat dari dua wilayah ini kenapa kita harus mencari dari luar wilayah adat ini, kalau hari ini mereka belum bisa memenuhi kriteria tersebut ini menjadi harapan kami untuk jakarta melihat ini supaya dalam waktu dekat itu mereka bisa disiapkan dan di promosikan untuk bisa menjadi esselon I di Jakarta sana,” tandasnya.
Maxsi menekankan kalau yang bersangkutan sudah mencampur adukkan ini dengan proyek dan seterusnya, maka ini menjadi tanda tanya MRPB, MRPB tidak punya dana aspirasi yang kami titipkan di dinas-dinas ataupun di dinas sosial.
“ Kalau memang hari ini ada terbukti saya punya anggota MRPB yang mencari proyek di Dinas Sosial Papua Barat silahkan sampaikan kepada saya. Kalau hari ini MRPB mengeluarkan rekomendasi untuk anak-anak papua hanya cari proyek saya jawab YA,” tandas Ahoren.(PS-08)