MANOKWARI, PapuaStar.com – Mencegah abrasi pantai, Kantor SAR Manokwari Bersama potensi SAR adakan aksi penanaman 300 bibit mangrove, di pulau Raimuti Manokwari, Provinsi Papua Barat, Jumat (24/02/2023)
Kepala Kantor SAR Manokwari I Wayan Suyatna SH MH mengatakan, penanaman mangrove 300 bibit di tanam untuk pencegahan terjadinya abrasi di pulau Raimuti, yang kini sudah terlihat adanya pengikisan abrasi.
“Salah satu tujuan penanaman mangrove ini adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan dan tumbuhan Mangrove ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki akar kokoh yang dapat meredam gelombang besar termasuk tsunami,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima PapuaStar.com, Jumat (24/02/2023).
Oleh karena itu, manfaat penanaman mangrove sangat penting sekali untuk mencegah terjadinya bencana alam.
“Selain itu, Kata I Wayan Suyatna ini untuk menjaga Iklim dan Cuaca, karena
Hutan mangrove menjadi sumber yang sangat jelas untuk menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai dan darat,” papar I Wayan Suyatna.
Manfaat hutan mangrove juga akan membantu manusia dalam mendapatkan iklim dan cuaca yang paling nyaman untuk mencegah bencana alam
“Perlu diketahui, Menanam 300 bibit pohon Mangrove adalah salah satu rangkaian dari kegiatan menyambut HUT Basarnas ke-51 tahun pada 28 Februari 2023. Sebelumnya telah di laksanakan donor darah dan berhasil dikumpulkan 53 kantong darah,” jelas Suyatna.
Kepala Basarnas I Wayan Suyatna SH MH menyampaikan Terima kasih kepada seluruh Instansi atau Potensi SAR serta rekan-rekan media yang terlibat dalam kegiatan ini, semoga kegiatan ini dapat terus kita laksanakan guna menjaga pantai kita, agar bisa menjadi Kawasan wisata bagi masyarakat Manokwari, terlebih khusus anak cucu kita.
Kepala Basarnas menambahkan, dalam aksi penanaman pohon Mangrove ini dihadiri dari rekan-rekan potensi SAR adalah : BPBD Papua Barat, Kodam XVIII Kasuari, Polda Papua Barat, Fasharkan TNI AL Manokwari, Brimob Polda Papua Barat, Polairud Polresta Manokwari, KSOP Manokwari, Otban Manokwari, Karantina Pelabuhan, RAPI, Senkom Mitra Polri, Komunitas Diving, dan Masyarakat setempat,” terang I Wayan Suyatna.(PS-08)