MANOKWARI, PapuaStar.com – Sejumlah spanduk dan pamflet bertuliskan ‘Mahasiswa dan lembaga UNIPA bukan separatis’ di bentangkan sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Dewan Perwakilan Mahasiswa UNIPA saat menggelar aksi protes terhadap pernyataan Kabaintelkam Komjen Pol Paulus Waterpau beberapa hari lalu.
Kabaintelkam Polri dengan pernyataannya bahwa mahasiswa telah berafiliasi dengan kelompok kriminal bersenjata, di nilai telah mencoreng nama baik dari lembaga pendidikan di atas tanah Papua.
Sebab menurut mereka, aksi demo yang sering dilakukan tidak ada hubungannya dalam mendukung kelompok yang disebut Kabaintelkam itu, melainkan mahasiswa menurut mereka merupakan agen kontrol terhadap seluruh kebijakan pemerintah terhadap masyarakat.
“Kami tidak sepaham dengan itu, dan secara otomatis pernyataan bapak Paulus Waterpau telah mencederai kami sebagai mahasiswa dan sekaligus lembaga UNIPA tempat kami menimba ilmu,” teriak salah satu orator, Senin (7/6/2021).
Salah satu orator juga menegaskan bahwa mahasiswa sama sekali tidak memiliki kepentingan dengan kelompok manapun. Oleh karena itu, sangatlah keliru jika tuduhan yang dilontarkan Kabaintelkam itu melekat kepada mahasiswa. Dengan demikian, atas nama mahasiswa dan lembaga UNIPA menuntut Kabaintelkam Polri Komjen Pol Paulus Waterpau mengklarifikasi dan mencabut pernyataan tersebut.
“Untuk bapak Paulus Waterpau, kami bukan separatisme, kami mahasiswa adalah agen kontrol. Kami tidak semena-mena menyalahi aturan. Tetapi kami selalu menjunjung tinggi aturan di negara ini,” teriak orator.
Saat hendak longmarch, massa aksi sempat dicegat oleh pihak kepolisian untuk melakukan negosiasi. Akhirnya massa aksi difasilitasi 2 mobil truk untuk menuju ke Polda Papua Barat, guna menyampaikan aspirasi tersebut. (PS-01)