PJ.Bupati Sorong Moso : GBI Jemaat Besar Tetap Junjung Tinggi Toleransi Beragama

oleh -229 Dilihat

KABUPATEN SORONG, PapuaStar.com – Hari ini Kita dapat melihat adanya perbedaan dan perubahan dalam kehidupan, kita harus dapat menjadi pelopor perubahan kedepannya untuk membangun wilayah Provinsi Papua Barat Daya.

Termasuk jemaat gereja merupakan bagian dari pemerintah, untuk terus memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Demikian disampaikan Pj. Bupati Sorong JP. Moso, S.Sos,.MM..M.AP,. Pada saat membuka, pembukaan Sidang Majelis Daerah umum Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tahun 2023 yang diselenggarakan digedung ACC Kabupaten Sorong, Selasa (30/05/2023)

“Atas nama pemerintah daerah, saya mengajak kita semua untuk terus bersyukur, dimana Tuhan telah memberikan waktu Tuhan kepada kita, dengan perayaan hari Pentakosta yang baru saja kita rayakan, tema ini sangat tepat sekali dengan visi dan misi gereja yang ada,” tutur mantan kepala PTSP Papua Barat, dalam sambutannya, Selasa (30/05/2023).

Sejak tahun 1970 sampai hari ini GBI merupakan gereja dengan jemaat yang cukup besar ada di Indonesia, gereja juga GBI merupakan mitra Pemerintah, dan bagian yang diutus oleh Tuhan dalam menjalankan amanat agung.

“Dari segala segi peradaban Injil masuk di Mansinam yang dibawa oleh Otto dan gesisler, GBI mengajarkan agar kita sebagai insan, jangan merasa lebih bisa, mari kita tinggalkan rasa ego yang ada didalam hati kita, karena Ego tidak membawa suka cita,” terang PJ.Bupati Sorong.

Oleh sebab itu, lupakan hal-hal yang bisa membuat adanya perbedaan, tetapi mari kita pupuk kebersamaan sebagaimana yang disampaikan dan diajarkan oleh amanat agung untuk semua, sebagai pemimpin/pejabat harus bisa menjadi contoh kepada semua orang.

“Kita juga harus bersatu untuk setiap cita cita yang ada, dan kita ketahui bahwa Kabupaten Sorong merupakan rumah Kebinekaan,” ucapnya.

Moso mengajak bersama-sama membangun nilai toleransi di Kabupaten Sorong yang lebih baik.

“Saya juga bercita cita untuk membangun museum Abraham, saya berharap agar GBI dapat menjalankan amanat agung, kurangi pembangunan rumah ibadah yang megah tetapi utamakan kualitas iman yang ada,” pesan moso.

Selain itu, mari kita saling bersinergi berkolaborasi menekan angka kemiskinan, serta meningkatkan kualitas kesehatan, sesuaikan kapasitas, porsi dan posisi diri, agar dapat menjalankan semua cita-cita GBI.

“Setiap gereja hadir untuk memberikan dukungan kepada pemerintah dan saya berharap agar kegiatan sidang disaat ini dapat berjalan dengan sukses,  siapapun nanti yang terpilih harus dapat membawa perubahan. Tentunya setiap pelayanan bisa merubah pelayanan sesuai kebutuhan kondisi masyarakat dan lingkungan,” jelas Moso.

Diharapkan GBI menjadi gereja yang bisa membantu siapapun tanpa memandang suku, ras dan agama. Tentu harus membangun jejaring kemitraan dengan gereja lainnya serta kemitraan agama lainnya dan tetap junjung tinggi toleransi beragama.(PS-02).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *