MANOKWARI, PapuaStar.com – Ratusan orang tua calon siswa baru di Manokwari melakukan aksi pemalangan di pintu gerbang SMA Negeri 2 dengan menggunakan kayu.
Aksi itu dilakukan sebagai wujud protes terhadap proses pendaftaran peserta didik baru (PPDB).
Salah satu siswa Yuni yang dimintai keterangan mengaku dirinya telah melakukan pendaftaran secara online, namun website yang digunakan mengalami gangguan.
“Saya mau daftar tapi tidak bisa diakses. Berulang kali saya coba, tapi tidak bisa,” terang Yuni, siswa lulusan dari salah satu SMP yang masuk dalam zonasi SMA Negeri 2 itu, Senin (27/6/2022).
Hal senada juga disampaikan salah satu orang tua siswa Leni. Dirinya menilai bahwa Dinas Pendidikan dan pihak sekolah tidak siap dalam penerimaan siswa baru ini. Karena, aksi protes yang dilakukan oleh para orang tua siswa ini bukan baru pertama kali, namun sudah berjalan dari tahun ke tahun.
Oleh sebab itu, Leni berpesan, Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat harus bertanggung jawab dengan para siswa yang tidak dapat mendaftar. Dikemudian hari, Dinas Pendidikan harus mencari formula baru dalam penanganan kasus seperti ini.
“Sudah lama kejadian seperti ini terus terjadi. Sebenarnya Dinas atau Sekolah ingin mendidik anak-anak kita atau tidak. Kalau misalkan masih saja seperti ini, dicari jalan keluarnya. Bukan dibiarkan seperti ini berlarut-larut,” pungkas Leni.
Informasi yang diperoleh, pada Pendaftaran Peserta Didik Baru di SMA Negeri 2 Manokwari hanya menerima sebanyak 288 siswa. Sementara siswa yang telah dan akan mendaftar sudah mencapai hampir 1.000 orang.
Tidak ingin ada hal-hal negatif yang dilakukan, personel Polsek Kota Manokwari dibantu Sat Sabhara Polres Manokwari terlihat melakukan pengamanan didepan pintu SMA Negeri 2 Manokwari.
Hingga berita ini diterbitkan, ratusan orang tua siswa masih berada dan menunggu klarifikasi dari pihak sekolah.(PS-01)
