Safari Ramadhan Papua Barat Diawali Dari Manokwari Selatan

oleh -423 Dilihat

ORANSBARI, PapuaStar.com – Safari Ramadhan 1444 H/2023, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat di awali dari Kabupaten Manokwari Selatan.

Mengusung tema ” Puasa Ramadhan sebagai Imunitas Sosial Dalam Membangun Kapasitas Masyarakat Serta Memupuk Silahturahmi Penuh Kasih”

Safari Ramadhan MUI Papua Barat di awali di Provinsi Papua Barat Daya dari Kota Sorong, Raja Ampat, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan.

Sementara untuk Provinsi Papua Barat diawali dari Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Bintuni, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana dan akan berakhir di Kabupaten Teluk Wondama.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Papua Barat Drs Abdul Latief Suaeri MSi saat membacakan sambutan PJ.Gubernur Provinsi Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs.Paulus Waterpauw M.Si mengatakan, Bulan Suci Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas iman, memperkuat ketakwaan, menimbulkan rasa cinta kepada keadilan dan persamaan derajat umat manusia, memperbanyak amal serta mempererat hubungan kasih sayang dengan sesama umat muslim.

“Itulah sebabnya bulan suci Ramadhan tidak sekedar sebagai ritual keagamaan saja tetapi merupakan media untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala,” tuturnya dalam mewakili sambutan Penjabat (PJ) Gubernur Papua Barat Komjen Pol Purn Drs.Paulus Waterpauw M.Si, di Oransbari – Manokwari Selatan, Kamis (13/04/2023).

Mantan Kadis DLHP Papua Barat menuturkan, menyambut bulan suci Ramadan memantapkan iman dan taqwa agar ibadah puasa dapat dilaksanakan secara sempurna.

“Serta dapat mengaktualisasikan hakikat makna ibadah puasa dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Kabupaten Manokwari Selatan,” ucapnya

Abdul Latif mengajak, semua umat Islam untuk bersama-sama tunjukkan di Papua Barat kekeluargaan dan kebersamaan yang dipupuk sejak lama dapat saling menghargai, mengasihi satu dengan yang lain.

“Tentunya kita semua saling mendoakan, membantu dengan ketulusan, Toleransi antar umat walaupun beda keyakinan tetapi kita Satu dalam NKRI

Tak hanya itu saja, pesan Abdul Latif, Jagalah Marwah kerukunan yang sudah di bina selama ini, sambil tetap waspada terhadap berbagai ancaman yang dapat mengganggu indahnya kebersamaan kita,” jelasnya.

Untuk itu diharapkan bulan suci Ramadan ini diisi dengan amalan-amalan yang benar-benar mencerminkan hakikat jati diri kita sebagai hamba Tuhan yang Maha Esa yaitu beribadah secara vertikal kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud kepatuhan kita kepadanya.

Beramal secara horizontal dengan beramal saleh sebagai wujud menjalankan fungsi manusia seutuhnya untuk menjaga dan memelihara bumi dan segala isinya,” kata Abdul.

Dimana bulan suci Ramadan mendidik jiwa dan raga kita untuk menumbuhkan kebersamaan puasa mengasah kepekaan sosial sekaligus kepedulian bagaimana ditimpa dahaga dan kelaparan yang sering dirasakan mereka yang tidak makan, ibadah puasa melatih jiwa sosial untuk berempati merasakan penderitaan dan mengulurkan tangan dan membantu sesama.

“Ia mengajak, mari kita jaga suasana kerukunan penuh kedamaian ini agar saudara-saudara kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusu dan khidmat dan marilah kita ciptakan bulan suci ramadhan sebagai bulan yang penuh kedamaian kasih sayang dan saling memaafkan, semoga dengan datangnya bulan suci Ramadan kita semua senantiasa berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” tandasnya.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *