Tak Ada Penggunaan Merkuri di Tambang Rakyat Wasirawi, Biarkan Kita yang Kelola

oleh -403 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Aktivitas penambangan di kawasan Wasirawi, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari terus mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Namun tahukah, tidak sedikit juga masyarakat pribumi di kawasan itu menggantungkan kehidupan mereka, melalui hasil alam tersebut.

Belakangan ini banyak oknum yang ingin mengganggu kegiatan penambangan di kawasan Wasirawi. Padahal aktivitas yang sudah berlangsung sejak 2015 itu, sangat membantu masyarakat di wilayah Distrik Masni, dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak-anak mereka.

Tak ingin aktivitas yang sudah dianggap sebagai sumber pendapatan itu hilang, sekelompok masyarakat adat di Distrik Masni, meminta kepada pemerintah dan pihak aparat keamanan agar tidak mengintervensi aktivitas penambangan.

Sebab, sejauh ini aktivitas penambangan emas di kawasan Wasirawi, dilakukan secara manual tanpa bahan berbahaya seperti Merkuri. Masyarakat juga menilai, penggunaan bahan Mercuri sangat berdampak buruk bagi lingkungan.

“Tambang ini adalah tambang rakyat dan kami kelola dengan sistem manual. Kami sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Tuhan memberikan alam ini untuk kami kelola, sehingga anak-anak kami bisa sekolah di luar Papua, bahkan kami bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari kami. Ada yang sudah bisa membangun rumah dari bagi hasil ini,” beber Kepala Suku sekaligus pemilik lahan yang disewakan di lokasi Wasirawi Markus Wam, Senin (18/9/2023).

Markus mengaku tangan pemerintah daerah tidak sampai menjangkau ke wilayah pedalaman, terutama dalam memenuhi kebutuhan makan minum dan pendidikan anak-anak.

Dirinya mengaku kecewa dengan ulah oknum yang terus berupaya menutup kawasan pertambangan rakyat Wasirawi, Distrik Masni, dengan pernyataan disejumlah media.

“Tuhan memberikan kami berkat melalui tanah adat ini, lalu kami kelola demi kehidupan dan pendidikan anak-anak kami, tetapi ada saja pihak-pihak dari luar yang mengatasnamakan LSM dan media mencoba merusak kegiatan penambangan emas yang sudah menjadi sumber penghasilan dan piring makan kami melalui provokasi dan alasan tambang emas ilegal kepada aparat keamanan,” tandas Markus lagi.

Markus lalu mengingatkan para pengusaha, agar tidak menggunakan bahan kimia selama kegiatan penambangan.

“Kami juga tidak setuju, kalau pengusaha menggunakan zat kimia,” tutup Markus Wam.(rls/PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *