MANOKWARI, PapuaStar.com – Wakil Ketua DPRD Manokwari Norman Tambunan sambangi SMP Negeri 10 Manokwari di Anggori, Senin 30 Mei 2022. Kunjungan ini berdasarkan informasi masyarakat yang peduli akan kondisi sekolah tersebut.
Dalam kunjungannya, Norman melihat kondisi bangunan sekolah yang dapat dikategorikan tidak layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, dikarenakan banyak ruangan yang rusak.
Wakil Ketua DPRD Manokwari itu mengaku prihatin sebab SMP Negeri 10 Manokwari yang terletak di tengah kota terkesan tidak diperhatikan. Sebagai wakil rakyat, Norman berjanji akan mendorong pemerintah daerah bahkan hingga ke pemerintah pusat melalui Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Bapak Robert Kardinal untuk membantu renovasi gedung sekolah tersebut.
“Kita prihatin ada sekolah ditengah kota kondisinya seperti ini, nanti kami akan berupaya membantu sampaikan kepada pemerintah daerah dan juga melalui partai Golkar kami akan komunikasikan dengan Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Bapak Robert Kardinal, Intinya beberapa upaya nanti yang akan kita tempuh untuk dapat terealisasinya renovasi sekolah ini agar kegiatan belajar mengajar bisa nyaman, nanti kita coba panggil konsultan untuk menghitung kebutuhannya. Saya yakin Bupati juga pasti peduli dengan pendidikan, kami akan bantu dorong melalui DPRD,” ungkap Norman Tambunan, Senin (30/5/2022).
Sebelumnya Kepala SMP Negeri 10 Manokwari Erwin Pattikawa kepada anggota DPRD Norman Tambunan menjelaskan bahwa tidak hanya bangunan sekolah yang rusak parah, namun infrastruktur jalan masuk ke sekolah juga rusak bahkan ada beberapa guru terjatuh saat hendak masuk gerbang sekolah.
Dirinya yang baru ditugaskan kurang lebih 2 bulan, berinisiatif untuk memperbaiki jalan masuk sekolah dengan dana swadaya dari internal sekolah.
“Saya baru ditugaskan dua bulan lalu di sekolah ini, upaya yang kami lakukan sementara baru sebatas perbaikan jalan masuk dengan dana swadaya, sebelumnya jalan itu rusak parah, sering ada yang jatuh saat keluar atau masuk gerbang, beberapa guru juga pernah terjatuh. Makanya kita inisiatif patungan dengan para guru untuk cor jalan,” beber Erwin.
Ironisnya lagi, SMP Negeri 10 sejak tahun 1993 belum pernah direnovasi. Tidak hanya itu, ketidak tersediaan meubeler juga menjadi permasalahan di sekolah yang dipimpinnya itu. Bahkan beberapa fasilitas olahraga juga diakuinya telah rusak dan tidak dapat digunakan sebagaimana peruntukannya.
“Sekolah ini dari 1993 belum pernah ada renovasi, sebagian ada bangunan namun tidak ada meubelernya sehingga belum bisa digunakan. Sarana olahraga lapangan basket juga sudah tidak bisa difungsikan, hanya digunakan senam saja karena ring basketnya sudah rusak,” terang Pattikawa. (PS-01)