MANOKWARI, PapuaStar.com – Panglima Koarmada III, Laksamana Muda TNI Irvansyah bersama Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani melepas KRI Gulamah-869 dan Tim Ekspedisi Kas Keliling Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T), dengan tema “Ekspedisi Cinta Rupiah Kepulauan Kasuari 2021”, di Dermaga Biryosi Fasharkan TNI AL Manokwari, Selasa 2 November 2021.
Didampingi, Wakil Bupati Manokwari Edi Budoyo, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, Rut W Eka Trisilowati.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan Koarmada III TNI-AL, yang mampu bersinergi di tengah-tengah kondisi pandemi COVID 19 untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pemenuhan uang rupiah sebagai salah satu lambang kedaulatan NKRI dan tentunya juga sebagai alat pembayaran yang sah di negara kita hingga ke pulau terluar di Indonesia.
“Pelepasan KRI Gulamah 869 dalam ekspedisi yang akan berlabuh di Pulau Namatota, Pulau Karas, Pulau Arguni dan Pulau Misool dengan membawa uang sebesar Rp 9 Miliar itu ditandai dengan peguntingan pita dan pelepasan tali KRI Gulamah secara resmi mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Barat,” ucap Lakotani dalam sambutannya.
Lebih lanjut Lakotani menjelaskan, dengan mempertimbangkan kondisi geografis Provinsi Papua Barat terdiri dari atas pegunungan dan banyak pulau-pulau menjadi suatu tantangan dalam upaya pendistribusian uang rupiah layak edar.
“Khususnya keterbatasan infrastruktur transportasi dan faktor keamanan, sehingga diperlukan sinergitas kolaborasi yang kuat bersama TNI angkatan laut yang berada di Garda terdepan khususnya untuk menjangkau daerah kepulauan,” jelasnya
Dalam ekspedisi kas keliling kepulauan 3T dilakukan juga edukasi, cinta bangga paham rupiah (CBP), pemahaman masyarakat untuk merawat uang rupiah melalui metode lima (5): jangan dilipat, jangan, dicoret, jangan distapler, jangan diremas dan jangan dibasahi.
“Sehingga kegiatan kas keliling kepulauan terdepan, terluar terpencil menjadi penting agar masyarakat lebih menghargai uang rupiah sebagai simbol kedaulatan,’’ kata Lakotani.
Pada kesempatan hari ini kita bersama-sama menyaksikan prosesi pelepasan KRI Gulahma-689 sebagai bentuk sinergi antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut untuk memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI melalui pemenuhan ketersediaan uang rupiah hingga ke pulau terluar di tanah Papua Barat.
“Lakotani yang merupakan Ketua Partai Gerindra Papua Barat ini berharap kegiatan kas keliling kepulauan 3T mampu berjalan lancar sukses dan berhasil memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI baik dari sisi Bank Indonesia maupun TNI AL,” tandasnya.
Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Irvansyah menuturkan, dalam rangka memelihara kelanjutan perkembangan perekonomian nasional, sangat penting menjaga tersedianya uang rupiah dalam jumlah yang cukup dan dalam nilai pecahan sesuai kebutuhan masyarakat utamanya untuk masyarakat di pulau 3T.
“Tugas utama KRI Gulamah-869 adalah mengoptimalkan pendistribusian, pengamanan dan pengawalan uang rupiah dari dan ke Bank Indonesia atau perwakilan Bank Indonesia serta wilayah perbatasan, terdepan, terluar, dan terpencil di Provinsi Papua Barat,” paparnya.
Pangkoarmada III mengapresiasi kegiatan itu karena dari sisi TNI AL mampu memberikan dampak positif dalam upaya memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI melalui pertahanan dan militer. Sedangkan dari sisi Bank Indonesia mampu menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan rupiah sebagai salah satu simbol negara.
Saya menyambut baik kegiatan Kas Keliling Kepulauan 3T Provinsi Papua Barat. Walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19, Bank Indonesia konsisten memenuhi kewajibannya untuk selalu menyediakan uang rupiah layak edar hingga kepulauan terluar di Indonesia,” tukas Irwansyah.
Kas Keliling Kepulauan 3T merupakan salah satu bentuk sinergi antara Bank Indonesia dengan TNI AL yang telah dilaksanakan sejak 2011 hingga saat ini yang tertuang dalam perjanjian kerja sama.
Kegiatan Kas Keliling 3T Provinsi Papua Barat merupakan kegiatan Kas Keliling ke-5 yang dilaksanakan pada tahun ini setelah Provinsi Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi Utara yang kemudian akan dilanjutkan di Provinsi Maluku pada 14 November 2021 dan Provinsi Sumatera Barat pada 21 November 2021,” bebernya.
Sementara itu, kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rut W Eka Trisilowati mengungkapkan, kegiatan itu merupakan pemenuhan tugas utama Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah di mana Bank Indonesia wajib memenuhi kebutuhan uang rupiah layak edar (ULE) hingga ke seluruh pelosok yang ada di Papua Barat.
“Kegiatan kas keliling ini seyogyanya dilakukan bank Indonesia Provinsi Papua Barat rutin setahun sekali, disesuaikan dengan kebutuhan uang rupiah layak edar. Sejak ekspedisi pertama pada tahun 2019 kegiatan ini terhenti karena pandemi covid-19,” terang Trisilowati.
Ekspedisi pertama itu dilaksanakan pada 28 Oktober -2 November 2019 lalu. Yang singgah di pulau Waigeo, pulau Salawati, pulau Batanta dan pulau Misool. Pada saat itu Bank Indonesia Papua Barat berhasil melakukan penukaran uang tidak layak edar sebanyak Rp 5,7 miliar.
“Selain menarik uang rupiah tidak layak edar dan menukarkannya dengan uang layak edar Bank Indonesia Provinsi Papua Barat juga memberikan program bantuan sosial Bank Indonesia (PSBI) dan melakukan edukasi gerakan cinta bangga dan paham rupiah,” ungkapnya.
Sinergi antara Bank Indonesia dan TNI angkatan Laut dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertahanan serta militer oleh TNI angkatan Laut dan menjaga kedaulatan ekonomi juga kedaulatan rupiah sebagai salah satu simbol negara oleh Bank Indonesia.(PS-08)