MANOKWARI, PapuaStar.com – Dari seluruh rangkaian kegiatan dalam event Women 20 (W20) yang akan terlaksana di Papua Barat tepatnya di Kabupaten Manokwari pada tanggal 7 sampai 9 Juni nanti, pemerintah provinsi Papua Barat menetapkan tema yang menjadi sasaran utama adalah Perempuan Pedesaan, Perempuan Disabilitas dan Ekonomi Perempuan.
Dengan sasaran utama dalam pelaksanaan W20 kali ini, pemerintah provinsi Papua Barat ingin mengangkat derajat perempuan.
Menurut Melkias, kegiatan ini akan lebih banyak berbicara tentang peran perempuan pedesaan yang berkaitan erat dengan peningkatan ekonomi perempuan, sehingga kesetaraan gender ditanah Papua akan terwujud.
Tidak hanya itu, namun kaum disabilitas dalam hal ini perempuan akan menjadi fokus perhatian negara maupun para delegasi dari luar negeri.
“Ada 3 hal yang menjadi sasaran kita di Papua Barat khususnya untuk W20 yakni perempuan pedesaan, perempuan disabilitas dan ekonomi perempuan,” terang Melkias Werinussa, Rabu (1/6/2022).
Dari hasil kegiatan W20 ini, akan menjadi rekomendasi dan catatan dalam event G20 yang akan terlaksana di Bali. Sehingga sangat diharapkan para perwakilan perempuan nantinya dapat memanfaatkan momentum W20 dengan maksimal untuk menyampaikan aspirasi kaum hawa.
“Ini momen yang tepat dan bisa kita dorong agar dunia internasional bisa membantu kita. Jadi ini kesempatan untuk perempuan berbicara dan berdiskusi,” imbau Werinussa.
Sejalan dengan itu, Prof. Dr. Charlie Danny Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS menambahkan kesetaraan gender bukan hanya berbicara tentang perempuan dengan laki-laki. Namun dalam konteks W20 ini kesetaraan gender dapat dimaknai sebagai kesamaan perempuan asli Papua dengan perempuan non Papua dalam hal kemampuan sebagai perempuan pedesaan yang mampu mengangkat ekonomi perempuan dan bersaing di era modernisasi ini.
Menurutnya ini menjadi isu yang penting untuk memperkaya edukasi perempuan Papua agar mampu berdaya saing.
“Kita berharap akan menjadi rekomendasi kuat untuk memperkaya pemberdayaan perempuan sejalan dengan kesetaraan gender. Dengan demikian ini akan menjadi isu yang sangat penting,” pungkas Kepala Balitbangda Papua Barat itu.(PS-01)