RAJA AMPAT, PapuaStar.com – Teknologi Digital telah hadir di setiap sudut kehidupan dan memengaruhi perekonomian, mengubah pola transaksi masyarakat, dan menyebabkan disrupsi cara-cara konvensional termasuk pada sektor keuangan. Perkembangan digitalisasi menuntut adanya metode pembayaran yang serba cepat, mobile, aman, dan murah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Rut W. Eka Trisilowati mengatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh sejalan dengan meningkatnya akseptasi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital, dan akselerasi digital banking.
Menurutnya, ditengah tantangan pandemi COVID-19, teknologi digital dipandang sebagai suatu solusi yang krusial dan mendasar untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional serta berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan,” tutur mantan Kepala Tim Kantor Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di Raja Ampat, Selasa (29/06/2021)
Lebih lanjut Rut menjelaskan, berbagai inisiatif percepatan digitalisasi sistem pembayaran tidak hanya bertumpu pada satu pihak saja, namun seluruh elemen pemangku kebijakan saat ini turut terpanggil untuk menjalankan peran kritikal dalam transformasi digital melalui integrasi ekonomi sekaligus keuangan digital dengan cara yang lebih efisien, mudah, dan membuka peluang inklusi bagi seluruh masyarakat.
Percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua Barat sesuai Keppres No.20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, dapat dicapai melalui pembentukan ekosistem ekonomi digital dan memperkuat sinergi antara Pemerintah Daerah di Provinsi Papua Barat dengan Kementerian/ Lembaga yang berwenang,” jelasnya.
Bank Indonesia mendorong inovasi, percepatan, dan perluasan integrasi ekonomi dan keuangan digital baik di pemerintah daerah maupun di masyarakat.
Secara nyata, Bank Indonesia mendorong pemerintah daerah melalui Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di masing-masing pemerintah daerah serta mendorong penggunaan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) baik dari sisi supply (merchant QRIS) dan demand (pengguna QRIS) melalui program “12 Juta Merchant QRIS” secara nasional,” kata Rut.
Dalam pelaksanaan Implementasinya, strategi kebijakan diwujudkan dalam pelaksanaan flagship program nasional yaitu Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI), yang disinergikan dengan flagship Bank Indonesia, yaitu Rakornas TPID, Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Karya Kreatif Indonesia (KKI), Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), dan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI).
Saat ini, Provinsi Papua Barat masih menghadapi tantangan dalam implementasi teknologi ekonomi dan keuangan digital. Kondisi geografis Provinsi Papua Barat menjadi tantangan utama untuk proses pembangunan infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk menunjang proses implementasi teknologi ekonomi dan keuangan digital,” ujar Rut Trisilowati.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat menyelenggarakan kegiatan Raja Ampat e-Festival sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah membentuk TP2DD, memperkuat sinergi antara Pemerintah Daerah di Provinsi Papua Barat dengan Kementerian/Lembaga yang berwewenang untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur, serta memberikan sosialisasi dan edukasi kebijakan dan inisiatif pemerintah, Bank Indonesia, serta pihak terkait lainnya untuk mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan digital dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi di Provinsi Papua Barat.
Penyelenggaraan Raja Ampat e-Festival bertujuan untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dengan Kementrian/Lembaga yang memiliki wewenang untuk mengembangkan infrastruktur di Provinsi Papua Barat, menindaklanjuti pembangunan infrastruktur dasar agar memperlancar proses implementasi teknologi ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Papua Barat dan membangun awareness masyarakat terhadap upaya percepatan transformasi digital dalam mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan digital,” bebernya.
Raja Ampat e-Festival dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 28 – 29 Juni 2021 secara virtual dan secara offline di Gedung Pari, Kompleks Perkantoran Kabupaten Raja Ampat di Waisai. Pada pembukaan Raja Ampat e-Festival, 28 Juni 2021, hadir tokoh-tokoh nasional dan daerah yang dalam kesempatan ini turut memberikan sambutan yaitu Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin; Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate; Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani; dan Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati selaku tuan rumah penyelenggaraan Raja Ampat e-Festival.
Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan Launching QRIS Destinasi Wisata Papua Barat dan TP2DD Kabupaten/Kota/Provinsi Papua Barat, Launching UMKM Go Digital, dan Launching Produk Unggulan UMKM Papua Barat.
Selepas itu, dilangsungkan Talkshow dengan topik “Menuju Kemandirian Ekonomi Papua Barat” dengan narasumber Wakil Gubernur Papua Barat, Bupati Teluk Bintuni, Bupati Kaimana, Staf Ahli Kementerian Investasi dan BKPM, Asisten Deputi Akses Permodalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, dan VP Government Relation Blibli.com.
Selanjutnya, acara ditutup dengan apik melalui gelaran fashion show yang menampilkan keindahan batik khas Raja Ampat dan Papua Barat,Visit Bazar UMKM (user experiences QRIS) yang menampilkan produk-produk UMKM Binaan Bank Indonsia Papua Barat, serta pengumuman pemenang lomba Road to Raja Ampat e-Festival.
Raja Ampat e-Festival pada hari kedua akan diisi dengan Capacity Builiding TP2DD dan implementasi ETPD di Kabupaten/Kota/Provinsi Papua Barat. Capacity building TP2DD dihadiri langsung oleh 11 Kepala Daerah dan yang mewakili di Provinsi/kabupaten/kota serta dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Papua Barat, sedangkan materi kegiatan tersebut diisi oleh perwakilan dari Kemendagri, serta perwakilan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dari perbankan dan non Bank (Link Aja).
Adapun untuk implementasi ETPD, Bank Indonesia menghadirkan memfokuskan pada pengenalan produk perbankan yang dapat mendukung elektronifikasi transaksi penerimaan dan pengeluaran Pemda baik di lingkungan provinsi, kabupaten maupun kota. ETPD dinilai mampu meningkatkan upaya menjaga PAD. Studi kasus di beberapa negara menunjukkan bahwa digitalisasi ETPD dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi dengan pemerintah (P2G dan B2G), meningkatkan transparansi tata kelola, yang pada akhirnya meningkatkan tax ratio sekaligus pendapatan Pemda. Hal ini berarti implementasi ETPD dapat berpeluang besar untuk dijalankan di Papua Barat.
Melalui acara ini, diharapkan dapat memperoleh gambaran dan pemahaman terkait rencana ataupun langkah-langkah konkrit koordinasi tindak lanjut TP2DD dalam rangka perluasan implementasi ETPD.
Raja Ampat e-Festival 2021 dapat terlaksana melalui kolaborasi yang erat antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Papua Barat, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Investasi dan BKPM, Universitas Papua, serta Blibli.com.(PS-08)