MANOKWARI, PapuaStar.com – Permasalahan antara oknum Brimob dan pemuda Karang Taruna Swapen Bahari di Manokwari akhirnya menemukan titik terang. Proses penyelesaian pun sudah dilakukan bertempat di ruang Restorative Justic Satreskrim Polres Manokwari.
Pantauan jurnalis PapuaStar.com pada pertemuan tersebut berlangsung alot bahkan sempat diskor. Keluarga korban yang termakan emosi sempat mencaci maki oknum anggota Brimob yang diduga sebagai salah satu terduga pelaku pemukulan. Selang beberapa jam kemudian, pertemuan kembali dilanjutkan. Hingga selesai pertemuan tersebut berjalan aman dan lancar.
Mewakili keluarga korban, Jackson Kapisa yang juga adalah Ketua Pidar Papua Barat memastikan sudah tidak akan ada lagi aksi blokade jalan. Dengan demikian, laporan polisi di Polsek Kota Manokwari akan dicabut karena sudah ada kesepakatan dalam pertemuan tadi.
Proses mediasi ini kata Jackson, sebagai langkah penyelesaian secara kekeluargaan agar tidak ada lagi permasalahan dikemudian hari.
“Permintaan dari pihak keluarga korban dengan Brimob untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Sehingga tidak ada lagi dendam dari masyarakat atau pihak keluarga korban kepada Brimob,” ungkap Jackson Kapisa, Kamis (25/8/2022).

Hasil mediasi terkait persoalan akibat kesalahpahaman ini, Jackson memastikan pihak Brimob akan menyelesaikan seluruh proses pengobatan hingga para korban kembali beraktivitas seperti semula. Jackson juga memastikan para pemuda maupun keluarga korban tidak akan melakukan pemalangan jalan, seperti yang dilakukan Rabu 24 Agustus 2022 kemarin.
“Kesepakatannya itu dari pihak Brimob akan menanggung semua biaya pengobatan para korban hingga benar-benar pulih. Jadi saya akan cabut laporan polisi, supaya diselesaikan secara kekeluargaan. Saya pastikan tidak ada lagi pemalangan,” sambung Jackson.
Jackson Kapisa berharap, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Papua Barat dapat memberikan sanksi kepada personelnya yang bertindak arogan terhadap masyarakat, sebagai pembelajaran bahwasanya tugas kepolisian yakni untuk mengayomi dan bukan bertindak semena-mena terhadap masyarakat.
“Harapan kami khusus kepada Dansat Brimob agar secara rutin memberikan edukasi dan teguran kepada para personelnya, sehingga tidak terjadi hal serupa. Sebab tugas kepolisian yakni sebagai pengayom masyarakat,” tutup Ketua Pidar Papua Barat, Jackson Kapisa.
Sebelumnya, mewakili Dansat Brimob Polda Papua Barat, Danyon B Pelopor Kompol Burhan mengatakan bahwa mediasi ini di inisiasi oleh kedua pihak yakni masyarakat maupun pihak Satuan Brimob. Ini bertujuan selain menyelesaikan permasalahan, juga dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat.
“Yang utama dari mediasi ini bertujuan untuk Kamtibmas. Meski kita juga ada yang luka-luka,” ujar Kompol Burhan.(PS-01)