SORONG, PapuaStar.com – Presiden Indonesia Joko Widodo menanam benih jagung bersama para petani Makmur Maju di Kalmalu yang didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri pertanian dan perkebunan, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing dan Kabinda Papua Barat, di Distrik Aimas Kota Sorong, Senin (04/10/2021)
Presiden Jokowi mengatakan, provinsi Papua Barat memiliki potensi yang sangat besar sebagai daerah produsen utama komoditas pertanian di Indonesia bagian Timur.
Di Indonesia terdapat 11000 hektar tanaman jagung di seluruh Provinsi dan 7 juta hektar tanaman pangan hortikultura,” tutur Presiden saat lakukan Jumpa pers bersama awak media usai menanam jagung, di Klamalu – Sorong, Senin (04/10/2021)
Di Papua Barat terdapat lahan yang sangat luas dan memang sangat di manfaatkan dengan maksimal hanya 33%, untuk itu saya meminta kepada Menteri pertanian dan Gubernur Papua Barat untuk dapat meningkatkan lagi produktivitas pertanian di kabupaten Sorong serta di seluruh kabupaten lain yang ada di Papua Barat.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi sistem tanam dari 1 tahun 2 atau 3 kali setahun, agar kebutuhan pangan di Papua dapat tercukupi dan di siapkan oleh Papua sendiri,” ucap Presiden.
Saya juga berharap mulai dapat mengajak petani-petani milenial diberikan kesempatan sebagi motor penggerak disektor pertanian.
Baru 800 petani yang komitmen berkebun, tetapi yang ditargetkan ada 2.000 petani, jika mereka diberikan kepercayaan Saya yakin dan percaya mereka mampu menciptakan ketahanan pangan,” kata Jokowi.
Saya juga tadi melihat penggunaan teknologi pertanian, kemudian juga akan diberikan akses untuk modal usaha. Irigasi ini akan diperbaiki oleh kementerian pertanian dan diberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan teknologi pertanian.
Ini yang kita harapkan dapat meningkatkan produktivitas kita yang utama penanaman yang dilakukan hari ini semuanya jagung, karena kebutuhan jagung baik untuk tanaman untuk ternak masih memerlukan tambahan,” pungkas Joko Widodo.(PS-08)