Kapolda Papua Barat Titip Pesan Kamtibmas Untuk Jemaat GPI Solafide Marina Manokwari

oleh -331 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Usai memimpin ibadah pada Gereja Protestan Indonesia (GPI) di Papua, Jemaat Solafide Marina Manokwari, Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, menitipkan sejumlah pesan kamtibmas kepada para jemaat.

Kapolda Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga dihadapan jemaat dan para pelayan, mengingatkan bahwa dewasa ini banyak kejadian yang terjadi di sekitar kita, bahkan ada yang mengalaminya.

Dari catatan kepolisian, Irjen Pol. Daniel Silitonga mengaku banyak keluarga Kristen yang berantakan karena kekerasan dalam rumah tangga.

Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya sering terjadi permasalahan dalam rumah tangga, baik antara suami dan istri, maupun juga anak dan orang tua. Ini harus menjadi perhatian bersama, dalam hal ini gereja untuk dapat meningkatkan pembinaan jemaatnya.

“Yang paling banyak adalah kekerasan rumah tangga. Buka saja di kalangan biasa, namun juga di kalangan orang kristen. Maka itu saya ingatkan kita semua tentang hal ini, gereja juga tidak boleh tutup mata, soal pembinaan rumah tangga,” ungkap Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, Minggu (7/5/2023).

Yang sering juga terjadi ditengah masyarakat yakni aksi demo yang berujung pemalangan. Ini menurutnya, bukanlah hal baik untuk dilakukan.

Aksi protes, tidak selalu harus diikuti dengan pemalangan. Sebab, sangat mengganggu aktivitas sosial kemasyarakatan. Oleh sebab itu, masyarakat Kristen harus memaknai kehidupan Yesus, tentang kasih.

“Kedua adalah kejahatan pemalangan. Ini yang terjadi di Papua Barat dan Papua Barat Daya,” sambungnya.

Ironis lagi, aksi kejahatan dalam hal ini pencurian baik dengan kekerasan maupun dengan pemberatan.

Kegiatan-kegiatan ini harus dihindari. Sebab, kekristenan tidak mengajarkan untuk melakukan hal-hal tersebut.

“Kejahatan ketiga yang paling banyak adalah kekerasan dan pencurian. Apapun jenisnya, itu adalah kegiatan yang melanggar hukum,” tandas Silitonga.

Pesan kamtibmas lainnya yang familiar di masyarakat saat ini adalah, pelanggaran lalulintas. Umumnya kejadian ini dilakukan oleh anak di usia produktif.

Padahal sebenarnya tidak dibenarkan. Sebab, fatalitas kecelakaan berujung pada kematian. Hal tersebut menjadi perhatian bersama, baik orang tua maupun pihak gereja.

“Kemudian yang keempat adalah kecelakaan lalulintas. Ini juga kasus yang sangat tinggi terjadi di Papua Barat. Pelanggarnya maupun korban itu paling banyak adalah anak sekolah,” pungkas Kapolda Papua Barat itu.

Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, mengajak keluarga Kristen dapat melibatkan anak-anak dalam setiap pembinaan dilingkungan keluarga, dan gereja.

“Ini perlu kita bawah dalam doa, agar kejadian-kejadian begini tidak terjadi pada kita dan keluarga kita,” tutup Irjen Pol. Daniel Silitonga.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *