Masalah Narkoba Semakin Kompleks, BNN Papua Barat Komitmen Cegah dan Berantas

oleh -626 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Momentum perayaan HUT ke 20 tahun 2022 Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, menjadi semangat baru pasca pandemi Covid-19 untuk menggalakan kembali program pencegahan penyalahgunaan narkoba bahkan pemberantasan terhadap para pelaku peredaran narkoba di seluruh pelosok tanah air.

Hal itu diungkap Kepala BNN Papua Barat Heri Istu Hariono, S.Si usai mengikuti puncak perayaan HUT BNN RI ke 20 secara virtual, Selasa (22/3/2022).

Dalam upaya memutus mata rantai peredaran narkoba di wilayah Papua Barat, BNN Papua Barat semakin mematangkan komitmennya lebih kepada upaya pencegahan. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya angka prevelensi penyalahgunaan narkoba. Data BNN RI menyebutkan bahwa usia 15 sampai 65 tahun secara nasional mengalami peningkatan dari 1,8 persen menjadi 1,95 persen.

Angka prevelensi tersebut juga ditemui di wilayah Papua Barat yang mana menjadi peningkatan penyalahgunaan narkoba sebesar 0,5 persen atau setara dengan hampir 4.000 masyarakat yang telah terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pengedar maupun pengguna.

Melihat dari fakta tersebut, BNN Papua Barat akan lebih memaksimalkan program kampung bersih dari narkoba (Bersinar) dan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).

“Kebijakan dari nasional kita ada program kampung bersinar dan ada juga intervensi berbasis masyarakat ini tujuannya adalah mengeroyok dari program yang ada. Karena indikasinya pelaku penyalahgunaan narkoba ini tidak hanya di wilayah perkotaan, namun juga tersebar hingga ke pedesaan,” ungkap Heri Istu.

Tentunya dalam upaya memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba tidak dapat dilakukan oleh BNN sendiri, melainkan harus berkolaborasi dengan Stakholder terkait, agar pencegahan maupun penindakan dapat dilakukan dengan maksimal. Peran pemerintah daerah mulai dari kabupaten/kota hingga pemerintah provinsi dipandang penting untuk membantu pencegahan sejak dini, melalui kegiatan-kegiatan positif bagi generasi bangsa.

“Kita akan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota bahkan provinsi agar semuanya peduli terhadap angka prevelensi ini,” tutur mantan Diresnarkoba Polda Sumatera Selatan itu.

Dirinya mengaku bahwa permasalahan narkoba merupakan tanggungjawab bersama. Dengan demikian, tugas BNN dan seluruh stakeholder terkait yakni menyelematkan generasi bangsa dari penyalahgunaan narkoba. Ini sesuai dengan tagline pada HUT BNN RI ke 20 tahun 2022 yakni ’20 Tahun Mengabdi Menuju Indonesia Bersinar’.

Dengan segudang prestasi dan jabatan yang dilakoni sebelumnya, Heri Istu mengaku akan lebih maksimal dalam mengungkap para pelaku penyalahgunaan narkoba melalui sinergitas dengan berbagai pihak. Kendati demikian, upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba akan diseimbangkan dengan pencegahan sejak dini.

“Saya tetap optimis untuk mengungkap. Sebelumnya saya menjadi Diresnarkoba Polda Sumatera Selatan, tentunya sudah memonitor apa yang terjadi disini. Kita akan berkolaborasi dengan Polda Papua Barat dan sektor lain seperti TNI dan Beacukai untuk sama-sama menerangi narkoba,” tandasnya.

Saat dicecar soal peredaran narkoba yang sering dilakukan oleh oknum warga binaan, Heri Istu memastikan bahwa pihaknya akan lebih intens memaksimalkan koordinasi dengan pihak Kemenkumhan dan Lapas dalam hal menekan peredaran narkoba di dalam Lapas maupun oknum yang sengaja mengatur peredaran dari dalam Lapas itu sendiri.

“Kami akan bekerjasama lagi dengan Kemenkumham, Lapas sampai pada UPT nya untuk berkomitmen bersama,” tutup Hariono.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *