MANOKWARI, PapuaStar.com – Tokoh Intelektual Maybrat, Marthen Kambuaya
mengecam dan mengutuk keras adanya serangan di Posramil Kisor Persiapan Kodim 1809 Maybrat, yang telah menewaskan 4 Personel TNI, 2 luka-luka dan 5 orang selamat dari penyerangan orang tak dikenal (OTK), di Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, Kamis (02/09/2021) dini hari.
Tokoh Intelektual Maybrat, Marthen Kambuaya menegaskan, kami orang Maybrat cinta NKRI bukan pemberontak dan hal seperti itu masyarakat tidak mungkin lakukan sekeji itu, sampai membunuh atau membantai orang hanya dikarenakan menolak didirikan Kodim 1809 Maybrat.
Tentu saja kami mengutuk keras atas perbuatan kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab sampai membuat masyarakat menjadi resah dan kaget adanya penyerangan di posramil Kisor,” ucap Marthen Kambuaya kepada sejumlah wartawan, di DPR Papua Barat, Perkantoran Arfai, Kamis (02/09/2021)
Sebenarnya masyarakat Maybrat senang akan didirikan Kodim 1809 Maybrat, otomatis semakin tertib dan damai wilayah kami. “Kita kaget semua mendengar peristiwa itu karena selama ini Maybrat Aman-aman saja.
Ini peristiwa yang terjadi hampir sama seperti terjadi di pegunungan tengah Papua. Kami mendukung pihak berwajib menangkap para pelaku yang telah melakukan perbuatan yang tidak berprikemanusiaan,” ucap Marthen Kambuaya dihadapan Wartawan.
Karena orang Maybrat maupun masyarakat yang tinggal di sana semua cinta kedamaian, ini pasti ada provokator yang membuat Maybrat terkesan wilayah yang tidak kondusif. Padahal kami cinta NKRI.
Secara Pribadi dan masyarakat Maybrat sangat menyayangkan terjadi adanya peristiwa penyerangan seperti ini, kata Kambuaya, dahulu kala ada banyak peristiwa OPM, dengan adanya waktu masyarakat mengetahui kebenaran yang sesungguhnya bahwa orang Maybrat ini adalah bagian dari Integral, yang merupakan bagian dari NKRI dengan tujuan hanya membangun dan mensejahterakan rakyat Papua,” kata Kambuaya.
Tentu saja kami menolak dan mengutuk dengan keras adanya oknum-oknum provokator di Maybrat, entah motifnya apa begitu keji menyerang dan membunuh 4 anggota TNI, karena kami mayoritas umat Kristen diajarkan Tuhan cinta kasih antar sesama manusia dan saling menghormati antar umat beragama.
Kami mendukung sepenuhnya langkah pihak keamanan mengusut lakukan penindakan hukum sesuai dengan UU Hukum negara Republik Indonesia. Begitu juga dengan pemerintahan adanya kejadian seperti ini harus lebih tegas tanpa ampun dan mendukung apa yang dilakukan pihak keamanan karena ini sudah tidak berprikemanusiaan sekaligus upaya pencegahan tumbuhnya gerakan teroris di Maybrat.
Saya meminta agar masyarakat Maybrat tetap menjalankan aktivitas bekerja, ibadah seperti sedia kala, namun dengan tetap bersikap waspada. Jika melihat ada yang mencurigakan segera melaporkan kepada pihak keamanan agar tidak lagi terjadi seperti ini.
Kita semua marah, tetapi kita harus tetap sabar dan serahkan kepada negara dan aparat untuk melakukan tindakan.
Gerakan terorisme sudah semakin sedemikian merajalela, maka diperlukan penanganan khusus yang lebih intensif
tidak membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan seperti ini,” tandasnya.(PS-08)