MANOKWARI, PapuaStar.com – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Papua Barat menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 5 tahun 2022. Dalam Muswil tersebut turut hadir Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Ketua Umum BKPRMI yang diwakili Koordinator Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua DR. H. M Rusdi Umar, Sekretaris Jenderal DPP BKPRMI, Wakil Bupati Fak-Fak serta ketua BKPRMI se-Papua Barat.
Dalam sambutannya, Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan mengajak seluruh pengurus dan anggota BKPRMI Papua Barat untuk menjadi pelopor pembangunan daerah, sembari berkembang sesuai tuntutan zaman alias tanggap dengan realitas perubahan dan perkembangan dewasa ini.
Selain mendorong pembangunan di daerah, BKPRMI juga harus melahirkan SDM unggul,serta mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki rohani dan jasmani yang unggul.
“Melalui masjid, BKPRMI akan berperan menebarkan rasa persaudaraan, rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dengan penuh keteduhan dan iman, sehingga kedamaian dan keharmonisan hidup beragama, berbangsa dan bermasyarakat di papua barat terus terjaga,” tandas Drs. Dominggus Mandacan, Sabtu (12/2/2022).
Senada dengan itu, Ketua Umum BKPRMI Papua Barat Mugiyono menjelaskan bahwa Muswil ke lima yang biasanya terlaksana 4 tahun sekali ini tidak seperti tahun sebelumnya. Karena Muswil kelima ini sedikit dimajukan waktu pelaksanaannya dengan pertimbangan agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan pada BKPRMI.
BKPRMI juga kata Mugiyono, merupakan wadah gerakan pemuda masjid sudah barang tentu perlu melakukan evaluasi kinerja sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi ditingkat provinsi, sekaligus sebagai tempat menyusun program kerja unggulan untuk 4 tahun kedepan.
“Muswil BKPRMI ini ada adalah ajang silaturahmi kita ditingkat wilayah, kabupaten kota, distrik di Papua Barat bersama-sama dengan DPP,” ujar Mugiyono.
Ketua BKPRMI Pusat melalui Korwil Sulawesi, Maluku dan Papua, DR. H. M Rusdi Umar dalam sambutannya memberi apresiasi tinggi kepada BKPRMI Papua Barat atas dedikasi dan loyalitas melaksanakan seluruh amanat konstitusi organisasi.
Dirinya juga mengingatkan kepada BKPRMI Papua Barat dalam Musyawarah Wilayah ke 5 ini, tidak menghasilkan karateker sebagai pucuk pimpinan. Sebab menurutnya, kehadiran karateker sangat tidak diharapkan oleh organisasi, melainkan ketua definitif yang dihasilkan dari Muswil nanti, sehingga perjalanan organisasi menjadi sehat dan bermartabat.
“Biasanya orang kalau jadi pimpinan itu molor, tapi ini dimajukan. Artinya organisasi BKPRMI Papua Barat ini berjalan dengan sehat, pola kaderisasinya berjalan dengan baik, ini harus kita berikan apresiasi. Jangan sampai ada karateker, karena akan menjadi dampak buruk bagi organisasi,” tandas Rusdi Umar.(PS-01)