MANOKWARI, PapuaStar.com – Rumah Sakit TNI-AL dr.Azhar Zahir Manokwari merawat 4 orang korban yang selamat dari kejadian laka maut di Kampung Duwebey Kilometer 10 jalan Trans Manokwari – Pegunungan Arfak, pada Rabu (13/04/2022) dini pagi sekira pukul 03.00 WIT.
Karumkit TNI-AL Manokwari, Mayor Laut (K) dr. Agustinus Purna Siwi Hastanto, Sp. B. menuturkan, bahwa ada 3 orang yang mengalami luka yang cukup berat dan 1 orang cedera ringan dibagian kepala.
“Kini 3 orang sedang dalam perawatan yang intensif di RS-AL dr.Azhar Zahir Manokwari, karena alami benturan yang cukup keras di kepala, perut, paru-paru hingga terjadi kebocoran, patah tulang dan patah kaki,” terang Agustinus Purna Siwi Hastanto, kepada PapuaStar.com, diruang kerjanya RS-AL Manokwari, Jumat (15/04/2022).
Lebih lanjut dokter spesialis bedah ini menjelaskan, Pertama) Korban yang paling berat mengalami kebocoran di paru-paru dan kakinya patah, selanjutnya akan dirujuk ke luar daerah karena keadaan tidak memungkinkan dan saat ini sedang dipasang selang.
Kedua) Pasien ini alami cedera patah tulang ditangan dan benturan keras dikepala. sehingga harus stabil dulu benturan yang cukup keras di bagian kepala selanjutnya dilakukan tindakan operasi,” jelas dokter spesialis bedah ini di RS-AL Manokwari.
Nah yang ketiga) kaki patah dan benturan keras dibagian perut, dalam dua atau tiga hari ini sudah membaik benturan diperut pasien, selanjutnya dapat dilakukan tindakan operasi patah tulang.
Sedangkan korban Keempat) alami cedera ringan dibagian kepala, hingga kini dalam perawatan juga, semoga dua atau tiga hari ini sudah membaik korban bisa pulang kerumahnya,” beber Agustinus Purna Siwi Hastanto.
Dikatakan Karumkit, sebelumnya memang ada banyak korban menjalani pemeriksaan di IGD RS-AL Manokwari. Namun 4 orang ini yang memang harus mendapat perawatan intensif di RS-AL.
Lanjut Agustinus Purna Siwi Hastanto jelaskan, kalau tidak ada benturan keras sampai bocor paru-paru, benturan keras di kepala dan benturan bagian perut pasien, sudah langsung di operasi mereka bertiga,” paparnya.
Karumkit juga telah menyampaikan kepada keluarga korban agar memahami keadaan pasien, tidak bisa di operasi sekarang dikarenakan kondisi korban seperti ini belum stabil.
“Agustinus Purna Siwi Hastanto menambahkan, kalau dipaksakan operasi sekarang malah riskan jadinya lebih membahayakan nyawa pasien,” tandas Karumkit RS-AL Manokwari.(PS-08)