Tagih Janji, Puluhan Pedagang Geruduk Kantor Walikota Sorong

oleh -421 Dilihat

KOTA SORONG, PapuaStar.com – Puluhan pedagang pasar Rufei, kembali mendatangi kantor Walikota Sorong, melakukan unjuk rasa, menuntut realisasi pembongkaran pasar Boswesen, Senin (16/01/23) pagi.

Aksi puluhan pedagang sempat dihadang oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), agar tidak masuk ke halaman kantor Walikota Sorong.

Merasa aspirasinya tidak diterima, pagar kantor Walikota Sorong menjadi sasaran luapan emosi para massa aksi. Situasi yang terus memanas itu, berhasil diredam dan puluhan pedagang akhirnya diberikan akses masuk ke halaman kantor Walikota Sorong, sembari ditemui oleh Pelaksana tugas Sekda Kota Sorong, Rudy Lakku.

Caption Foto : Puluhan Massa Aksi yang hendak temui Walikota Sorong, dihadang Satpol PP dan Polisi.(PS-02)

George Marani, salah satu pedagang ikan mengaku rugi hingga Rp30 Juta, pasca dipindahkan dari pasar Boswesen ke Rufei. Hal itu disebakan minimnya pembeli, karena di pasar Boswesen masih terdapat aktivitas jual beli.

Pada hal kata Marani, pasar Boswesen harusnya sudah di bongkar, karena para pedagang sudah dipindahkan ke pasar Rufei. Namun sampai hari ini, pemerintah Kota Sorong belum juga membongkar pasar Boswesen.

George mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar, jika pemerintah Kota Sorong tidak membongkar pasar tersebut.

“Kamu harus segera bongkar Boswesen dalam waktu 3 hari, pejabat-pejabat ini jangan hanya janji. Jika dalam 3 hari tidak ada realisasi, saya akan pimpin pedagang-pedagang ini keluar dari pasar modern,” tegas George Marani.

Caption Foto : Plt. Sekda Kota Sorong, temui pendemo.(PS-02)

Hal senada disampaikan Yuliana, salah satu pedagang sayur. Bahkan Yuliana menuding ada unsur politik, dibalik penundaan pembongkaran pasar Boswesen, karena ada beberapa anggota dewan yang mendukung keberadaan pasar boswesen.

“Kalau bapak tidak bongkar, maka kami bertanya ada apa dibalik itu. Mungkin hal politik karena sudah masuk tahun politik. Mungkin ada 1 atau 2 orang anggota dewan pendukung pasar Boswesen. Bapak- bapak ini harus segera bongkar pasar Boswesen,” pungkas Yuliana.

Menanggapi aspirasi massa aksi, Plt Sekda Kota Sorong, Rudy Lakku menjelaskan, penjabat Walikota Sorong sudah memberikan perintah yang jelas, diantaranya berkordinasi dengan TNI Polri, untuk merelokasi pedagang yang saat ini, masih beraktifitas di pasar boswesen ke pasar modern Rufei.

“Bapak walikota sudah memberikan perintah yang jelas, dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan TNI Polri untuk relokasi pedagang yang saat ini masih berjualan di pasar Boswesen,” terang Rudy.

Mendengar pernyataan Pelaksana tugas Sekda Kota Sorong, para pedagang sempat adu pendapat, namun tidak berlangsung lama.

Massa aksi yang terdiri dari puluhan pedagang itu, kemudian membubarkan diri, sembari menunggu realisasi janji pemerintah Kota Sorong. Sebab lokasi pasar Boswesen, telah di isukan untuk menjadi ruang terbuka hijau (RTH) oleh pemerintah Kota Sorong.(PS-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *