Tinggal Kenangan, Gedung Wanita Kartini Manokwari akan Berubah Wujud dan Nama

oleh -599 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Pemerintah kabupaten Manokwari mulai melakukan perubahan dalam aspek pembangunan infrastruktur. Perubahan itu diawali dengan pembongkaran gedung wanita Kartini yang berlokasi di Jl. Percetakan Sanggeng.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah kabupaten Manokwari telah merancang sejumlah konsep perubahan pembangunan dan beberapa diantaranya yakni pengembangan ruas jalan Sujarwo Condronegoro, Ruang Terbuka Publik (RTP) di Borasi, dan Pasar Tingkat Sanggeng sudah disetujui oleh pemerintah pusat.

Dengan demikian perubahan pembangunan yang tengah digenjot ini harus didukung oleh semua pihak guna penataan kota Manokwari menjadi lebih baik dengan konsep Manokwari sebagai Kota Injil dan Ibu Kota Provinsi Papua Barat.

Caption Foto : Tampak Gedung Wanita Kartini/Gedung Mambruk yang baru.(PS-01)

“Ini merupakan pembuka atau gerbang membangun perubahan di kabupaten Manokwari,” ungkap Bupati Manokwari Hermus Indou, Jumat (2/9/2022).

Gedung Wanita yang nantinya juga berubah nama menjadi gedung Mambruk ini seyogyanya dibangun untuk mewadahi seluruh aktivitas sosial kemasyarakatan maupun pemerintahan.

Tidak hanya gedung wanita, pembongkaran juga dilakukan terhadap gedung PKK.

Perubahan ini berdasarkan atas visi dan misi pemerintah kabupaten Manokwari yang mana ingin membangun infrastruktur yang modern dan kawasan perkotaan yang kompetitif.

Caption Foto : Penandatanganan berita acara oleh Bupati Manokwari Hermus Indou, dilanjutkan dengan pembongkaran gedung Wanita Kartini dan foto bersama.(PS-01)

“Pembangunan ini bukan untuk kita, tetapi untuk generasi kita dan setiap orang yang berkunjung ke Manokwari bisa mendapat kesan yang baik,” terang Hermus Indou.

Disadari sungguh bahwa Manokwari sebagai kota peradaban orang Papua dan ibu kota provinsi Papua Barat memiliki kapasitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur serta fasilitas publik sangat terbatas. Tentunya tidak mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

Dengan demikian pembongkaran dan sekaligus pencanangan pembangunan gedung Mambruk akan sejalan dengan rencana pengembangan jalan Sujarwo Condronegoro. Sehingga kedepan dengan kehadiran infrastruktur yang memadai maka akan mendongkrak pendapat daerah bagi kesejahteraan masyarakat.

“Sejauh ini kita melihat gedung ini kapasitasnya kurang efektif dalam pelayanan bagi masyarakat. Maka itu pemerintah memandang penting ini harus dibongkar agar memberikan manfaat yang memadai dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” beber Hermus.

Tidak menutup kemungkinan, pembangunan gedung Mambruk ini akan dirombak dalam kurun waktu yang lama sejalan dengan perkembangan teknologi maupun infrastruktur.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *