MANOKWARI, PapuaStar.com – Partisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu tugas utama yang dipesankan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw.
Menindaklanjutinya, Paulus Waterpauw dalam apel perdananya di halaman kantor Gubernur Papua Barat di Arfai mengajak seluruh ASN beserta keluarga untuk ikut mensukseskan program vaksinasi tersebut, sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.
“Kewajiban kita juga menyukseskan vaksinasi, mohon dengan sangat saudara punya keluarga ingatkan, bahwa ada dua hal menangani berbagai penyakit terutama Covid-19, Omicron, dan mungkin penyakit baru lagi yang akan datang. Selain protokol kesehatan, ada 3 M, 5M itu merupakan upaya kita menangkal masuknya virus dari luar,” ujar Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, Senin (23/5/2022).
Dengan situasi yang semakin melandai, pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo telah memberi kesempatan untuk masyarakat saat beraktivitas di luar rumah tidak menggunakan masker. Namun hal itu tidak serta merta dianggap remeh, melainkan harus menjadi perhatian bersama guna meminimalisir adanya virus dengan varian baru.
“Tetapi, yang utama sebenarnya, adalah vaksinasi, itu upaya memperkuat tubuh masing-masing orang. Jadi kasih tahu sama kita punya orang tua, mama dorang, adik kakak semua perlunya vaksinasi,” sambung Waterpauw.
Terkait vaksinasi yang diisukan berbahaya terhadap tubuh manusia, Waterpauw memastikan informasi tersebut tidaklah benar. Bahkan ada yang menggiring opini akibat vaksinasi orang meninggal dunia, tentunya tidak lagi benar. Sebab vaksinasi itu bertujuan untuk meningkatkan imun tubuh guna menangkal serangan virus.
“Karena, Itu upaya negara, bahkan di seluruh dunia untuk memperkuat ketahanan tubuh dari dalam, ini yang sangat penting. Jadi vaksinasi kita harus sukseskan,” terangnya lagi.
Dibalik upaya pencegahan, tentunya ada orang-orang yang berjasa terutama para tenaga medis. Dengan demikian hak para tenaga medis harus menjadi perhatian pimpinan di tingkatannya, sehingga dapat memberi dorongan dan motivasi dalam melayani masyarakat dengan baik.
“Tenaga kesehatan adalah pahlawan kemanusiaan yang memang kita harus perhatikan dengan seksama. Saya pahami saudara-saudara mengalami masalah dan hambatan, dimasa dua tahun ini, karena banyak anggaran-anggaran yang direkofusing, tidak satu kali, tapi dua kali dan seterusnya,” ujar mantan Kapolda Papua Barat itu.
Menjadi pahlawan kemanusiaan tidaklah mudah. Ditengah Pandemi Covid-19 selama kurun waktu 2 tahun ini tidak sedikit tenaga medis yang menjadi korban bahkan meninggal dunia. Dengan demikian, tenaga medis patut diberikan penghargaan atas pengorbanan dan kerja keras untuk menyelamatkan masyarakat ditengah Pandemi Covid-19.(PS-08)