15 Tenaga Medis di RSUD Provinsi Papua Barat Positif Covid-19

oleh -123 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Sebanyak 15 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat terkonfirmasi positif Covid-19.

Dirut RSUD Provinsi Papua Barat, Arnoldus Tiniap menjelaskan,Ada dua orang dokter yang tertular yaitu : 1 spesialis dan 1 dokter umum, sedangkan petugas kesehatan lainnya : perawat, bagian gizi dan bidan terkonfirmasi Positif Covid-19.

Lima orang medis yang dirawat di RSUD Provinsi Papua Barat yang bergejala berat seperti batuk, badan lemas, sesak nafas dan Indra penciuman hilang, itu yang dirawat RSUD Provinsi Papua Barat,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, di RSUD Provinsi Papua Barat, Jumat (02/07/2021).

Sedangkan tenaga medis lainnya yang positif Covid-19, mereka isolasi mandiri karena (OTG) orang tanpa gejala.

Terkait asal penularan terhadap 15 tenaga medis ini, kalau dilihat kecendrunganya mereka semua tertular dari luar rumah sakit, karena protokol kesehatan sangat ketat dan tenaga medis ini mereka tak bekerja di ruangan pasien isolasi Covid-19, tapi bagian lain di RSUD Provinsi Papua Barat,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Papua Barat ini.

Pasti orang akan berfikir kalau petugas medis akan tertular pada saat pelayanan, tentu hal itu beresiko bagi medis yang bekerja diruangan isolasi, justru mereka lah yang lebih siap jika tertular diruangan pasien positif Covid-19, tim medis isolasi lebih waspada akan hal ini.

Padahal di Rumah Sakit protokol sangat ketat, tapi kebanyakan mereka tertular pada saat berinteraksi keluar, mereka merasa bebas jadi kecenderungan berinteraksi dengan keluarga, di pasar, mall dan ditempat lain,” kata Tiniap.

Kebanyakan dari kita merasa aman karena sudah di Vaksin, jadi merasa bebas, padahal tidak seperti itu harusnya tetap menjaga protokol kesehatan tak boleh lengah, akhirnya terjadi seperti ini.

Walaupun 15 tenaga medis positif Covid-19, RSUD Provinsi Papua Barat tetap membuka pelayanan terutama mereka yang positif Covid-19 kecenderungan berat dan itu akan dirawat oleh kami, bagi mereka OTG kami lebih menyarankan agar isolasi mandiri,” jelas Tiniap.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *