Ini Alasan Ketua Panita, Pesparawi Nasional XIV di Tunda Juni 2026

oleh -125 Dilihat
Oplus_131074

MANOKWARI, PapuaStar.com-Panitia Pelaksana Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Nasional secara resmi menunda pelaksanaan PESPARAWI XIV yang direncanakan pelaksanaan pada Juni 2025.

Iven nasional 4 tahun sekali pembinaan generasi muda gereja yang direncanakan dari pada 19 – 30 Juni 2025 ditunda pelaksanaannya hingga Juni 2026 mendatang.

Ketua Umum PESPARAWI XIV Nasional, Dr.Ir. Yacob Fonataba dalam jumpa pers bersama awak media di Kantor LPDP Manokwari, Rabu (12/3/2025), menjelaskan penundaan tersebut terjadi dikarenakan terjadinya dampak efisiensi anggaran serta pasca Pilkada dan pelantikan kepala daerah serentak di Indonesia.

“Panitia secara resmi menunda pelaksanaan PESPARAWI XIV Nasional yang direncanakan pada 19 – 30 Juni 2024 di Manokwari Ibukota Provinsi Papua Barat, ke bulan Juni 2026,”ucap Yacob Fonataba.

Berdasarkan surat rapat kordinasi pada 21 February 2024 di Jakarta bersama Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Lembaga Pesta Paduan Suara Nasional (LPPN), Lembaga Pesta Paduan Suara Daerah (LPPD) Papua Barat, dan Panitia Pelaksana Pesta Paduan Suara Nasional XIV Papua Barat.

Atas dasar rapat tersebut, Ditjen Bimas Kristen mengeluarkan surat keputusan nomor B-73/DJ.IV/BA.00/II/2025 di tanggal 21 Februari 2025 di tentang penundaan Pesparawi Nasional IV di Papua Barat dari 19-30 Juni 2025 ke bulan Juni 2026.

Alasan penundaan dikarenakan rangkaian waktu penyelenggaraan proses pilkada dan penetapan kepala daerah (Gubernur, Bupati dan walikota) di seluruh Indonesia, serta kebijakan Instruksi Presiden RI nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran pemerintah.

“Proses pelaksanaan Pilkada dan pelantikan yang baru dilaksanakan dalam bulan Februari 2024 dan beberapa daerah di Indonesia termasuk Papua dilakukan pelantikan serta pemilihan ulang sehingga ditunda ke Tahun 2026,”papar mantan Pj.Sekda Papua Barat.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *