Pemerintah Papua Barat Bersama TNI/POLRI Gelar Apel Pasukan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

oleh -513 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama TNI-POLRI mengelar apel pasukan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di wilayah Papua Barat.

Apel gelar pasukan dipimpin langsung Kepala BPBD Provinsi Papua Barat Derek Ampnir. Apel gelar pasukan tersebut diikuti oleh TNI, Polri, BPBD, Basarnas, PMI dan masih banyak lagi.

Kepala BPBD Provinsi Papua Barat Derek Ampnir mengatakan untuk menghadapi fenomena terjadinya bencana alam di tahun 2023, tentu kita harus menyikapi secara sungguh-sungguh dengan siap siaga, waspada dan antisipasi sedini mungkin di wilayah daerah Papua barat.

Terutama yang memiliki potensi banjir bandang dan tanah longsor, sehingga dampak yang dialami dapat ditekan sekecil mungkin,” ungkap Derek Ampnir saat ditemui sejumlah wartawan usai memimpin Apel gelar pasukan, Kamis (16/02/2023), di Mapolda

Melalui apel kesiapsiagaan ini, seluruh TNI,Polri, Basarnas, dan semua jajaran diharapkan benar-benar mampu mempersiapkan diri secara maksimal, dengan seluruh sumber daya yang dimiliki baik personel maupun sarana dan prasarana.

” Untuk berperan secara aktif dalam rangka penanggulangan bencana alam di tahun 2023,” tandasnya.

Apel hari ini merupakan respon pemerintah daerah bersama unsur forkopimda dalam mengantisipasi resiko bencana yang bukan lagi menjadi potensi, tetapi sudah terjadi.

“Kita semua tahu bahwa wilayah provinsi Papua barat ini ada di sesar Papua, sehingga apa yang dilakukan hari ini merupakan respon kesiapsiagaan seluruh komponen dalam rangka mengantisipasi, kemungkinan-kemungkinan terburuk dari bencana,” ucapnya.

Bencana itu seperti tamu yang tidak diundang tetapi dia akan datang, pada saat kita tidak siap yach resiko terburuknya besar sekali.

“Sehingga hari ini yang dilakukan merupakan sesiapan dari pemerintah yang di fasilitasi oleh Kapolda Papua Barat. Ini merupakan manajemen pengurangan resiko bencana yang dilakukan dengan baik, sistematis oleh jajaran kepolisian beserta Pemerintah Provinsi Papua Barat,” tuturnya.

Kata Derek dimana pada tahun 2022 lalu Pemprov Papua Barat melakukan gladi lapang untuk kesiapsiagaan di kabupaten Mansel dalam menghadapi bencana gempa bumi, tsunami.

“Kami harapkan apa yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Barat diaktivasi oleh pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan sampai ketingkat kesiapsiagaan dalam menghadapi resiko karena sesar Ransiki,” tuturnya

Kabupaten Manokwari Selatan itu berada di sesar Ransiki dan sudah berkali-kali kita ingatkan untuk selalu membangun kesiapsiagaan. Dimana masyarakat itu harus dilatih dan diberi edukasi, sehingga kalau ada goncangan gempa langkah-langkah apa yang diberikan kepada masyarakat untuk dapat menolong diri,” tandasnya.

Bencana Alam Pemerintah,TNI,Polri dalam menghadapi fenomena bencana alam bergerak cepat dengan melakukan apel pasukan dalam rangka kesiapsiagaan mengahadapi bencana.

Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat dalam apel mengatakan ada beberapa penekanan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas terkait kesiapan Penanggulangan Bencana alam sebagai berikut :

1. Pertama siapkan registrasi atau yang dibutuhkan terkait dengan kesiapan Penanggulangan Bencana alam

2. Siapkan segala sarana dan prasarana serta bentuk satuan tugas inti dan cadangan yang sewaktu-waktu dapat digerakkan ke lokasi terjadinya bencana

3. Petakan serta pantau setiap perkembangan situasi yang terjadi pada daerah-daerah yang dianggap rawan terjadi bencana

4. Lakukan sambang dan beri himbauan kepada warga masyarakat pada daerah yang potensial terkena dampak bencana.

5. Jalin koordinasi atau sinergi dengan seluruh instansi atau pihak-pihak yang terkait khususnya yang berhubungan dengan informasi dini terjadinya bencana dengan pencegahan dan melakukan tindakan lainnya yang bersifat persuasif.

6. Laksanakan pelatihan bersama dalam penanganan bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi kapan saja.

Kata Derek, untuk menghadapi fenomena terjadinya bencana alam di tahun 2023, tentu kita harus menyikapi secara sungguh-sungguh dengan siap siaga, waspada dan antisipasi sedini mungkin di wilayah daerah Papua barat.

Terutama yang memiliki potensi banjir bandang dan tanah longsor, sehingga dampak yang dialami dapat ditekan sekecil mungkin,” pungkasnya.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *