Yotam Dedaida : Dukung Presiden Prabowo Subianto Program Makan Gratis, Sekaligus Membentuk Generasi Papua

oleh -456 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com-Anggaran untuk program makanan bergizi ini mencapai Rp71 triliun. Rinciannya adalah Rp63,356 triliun untuk pemenuhan gizi nasional dan Rp7,433 triliun untuk program dukungan manajemen.

Anggaran sebesar itu menyasar sekitar 19,47 juta orang dari kalangan anak sekolah hingga ibu hamil maupun menyusui.

Untuk itu, Presiden Prabowo Subianto berpesan agar pelaksanaan program MBG ini dilaksanakan dengan baik. Mengingat mata rantai program ini melibatkan banyak pihak mulai dari sekolah, petani, peternak, transportir, ahli gizi, dan pemerintah daerah.

Anggota MRPB Yotam Junior Dedaida menyatakan, tentu saja saya sangat sepakat program makan gratis dari presiden Prabowo Subianto programnya sangat bagus.

“Karena akan membangun generasi dari dini selanjutnya diberikan asupan gizi untuk membentuk otak dan menghasilkan generasi yang bermutu, hal ini sangat baik” tegas Anggota MRPB ini kepada PapuaStar.com.

Tapi jangan lupa, kita harus membangun infrastrukturnya duluan, untuk mempermudah pelayanan untuk masyarakat.

“Karena ketersediaan bahan pangan di Papua Barat itu belum tentu mencukupi untuk memenuhi program makan gratis,” jelasnya.

Dikatakan Yotam Dedaida, Seperti Telur, daging ayam, itu cukup berpengaruh, karena tidak ada tempat peternakan-peternakan yang memadai dapat memenuhi program makan gratis itu.

“Itu sangat menganggu dan berpengaruh terhadap harga bahan pangan harga akan melonjak dan terjadi inflasi tinggi dipasar Tradisional,” terang Adik George Dedaida ini.

Lebih lanjut Yotam Junior Dedaida menjelaskan di tempat yang berbeda, ketersediaan bahan pangan yang ada di Papua Barat belum tentu dapat memenuhi kebutuhan program makan gratis.

“Sebelumnya pak presiden Prabowo Subianto membuat beberapa percontohan di provinsi yang sudah siap infrastrukturnya,” bebernya.

Sehingga menjadi contoh kepada provinsi yang lainnya untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu, setelah itu bisa di laksanakan program makan gratis.

“Nantinya kita pasti akan impor makanan dari luar, untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat tersebut. Jelas ini menambah beban Pemerintah lagi,” papar Yotam Junior Dedaida kepada PapuaStar.com.

Kata Yotam Dedaida, Program Makan gratis terlalu terburu-buru.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *