Biaya Pembangunan RSUD Provinsi Papua Barat Capai Rp.436 Miliar

oleh -608 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com –Menjelang Berakhirnya tugas Gubernur Provinsi Papua Dominggus Mandacan meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat di atas lahan seluas 14,406 hektar yang menelan biaya sebesar Rp.436.287.252.527 miliar, di Kompleks Irman Jaya – Manokwari, Senin (09/05/2022).

Perjalanan begitu panjang pembangunan Rumah Sakit Provinsi Papua Barat hingga peresmian, Proses berjalan bertahap sejak tahun 2009 dimulai dari pembebasan tanah seluas 14,406 Hektar hingga hari ini Senin ( 09/05/2022)

Peletakan batu pertama dimulai pembangunan RSUD pada hari Rabu tanggal 16 September 2015 oleh Gubernur Papua Barat bapak Abraham O Atururi (almarhum), sehingga pelaksanan pembangunan infrastruktur dimulai tahun 2015 yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya kso dengan PT Panca Karya Duta Abadi, tahun 2016 dikerjakan oleh PT Nindya Karya KSO dengan PT Panca Karya Duta Abadi.

Foto Caption: Usai menandatangani prasasti/PapuaStar.com (PS-08).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan dalam laporan panitia membeberkan perjalanan awal pembangunan RSUD Provinsi Papua Barat. Dimana pada tahun 2009 pembangunan rumah sakit dilakukan pembebasan lahan RS  sebesar 14,406 Hektar.

“Sedangkan akses jalan masuk  dibebaskan juga oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat tahun 2014,” terang Otto Parorongan dalam sambutannya, Senin (09/05/2022).

Otto menyampaikan dimana Perencanaan dan Manajemen konstruksi Rumah Sakit Provinsi Papua Barat dilaksanakan tahun 2014 yang dikerjakan oleh 4 perusahan yakni PT Retno asirindo konsultan, PT parigraha konsultan, PT Hasta Perkasa konsultan, PT Bhakti Persada dan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Mitra Duta Harimurti.

“Untuk analisa mengenai dampak lingkungan dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) Provinsi Papua Barat tahun 2013 dengan konsultan AMDAL PT Mitra hijau Indonesia,” terangnya.

Tahun 2017 dikerjakan oleh PT Panca Duta Karya Abadi KSO dengan PT landasan utama Sentani, tahun 2018 dikerjakan oleh PT Andika Surya Eramitra kso dengan landasan utama Sentani, tahun 2019 dikerjakan oleh PT Panca Duta Karya Abadi kso dengan PT landasan utama Sentani, tahun 2020-2021 dikerjakan oleh PT Andhika Surya Eramitra KSO dengan PT landasan Utama Sentani, untuk tahun 2022 belum di mulai pelelangan.

“Lebih lanjut disampaikan dimana dalam pembangunan RSUD Provinsi Papua Barat  ini pendanaan dari tahun 2015-2021 bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) pemerintah Provinsi Papua Barat melalui dokumen pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat sebesar Rp.436 miliar 287 juta 252 ribu 527 rupiah,” beber Otto Parorongan.

Sedangkan untuk SDM-nya diambil dari  pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan tenaga kesehatan Papua Barat sehat yang ditempatkan di daerah-daerah pedalaman terpencil dan perbatasan atas perintah Bapak Gubernur ditarik semua ke RSUD provinsi untuk melayani.

“Di RSUD Provinsi yang masih tipe C  dengan kapasitas tempat tidur 148 dan jumlah tenaga medis dan yang lainnya sebanyak 443 orang terdiri dari manajemen 42 orang, dokter spesialis 8 orang, dokter umum 23 orang, perawat 97 orang, bidan 24 orang, apoteker 12, teknik kefarmasian 10, radiografer 4, elektromedis 3 orang, rekam medik 10 orang, security 12 orang, laundry 10 orang, pemulasaran jenazah 2 orang, cleaning service 30 orang dan driver 2 orang,” tandasnya.

RSUD Provinsi Papua Barat juga pertama yang menerima pasien Pandemi Covid-19 saat pasien covid-19 di tolak  di Manokwari, Sehingga Gubernur mengeluarkan perintah agar RSUD Provinsi Papua Barat  digunakan untuk pasien Covid-19.

“Sehingga dimulai dari pandemi covid-19  RSUD Provinsi Papua Barat  telah merawat 1.136 pasien covid-19 kita bersyukur minggu terakhir ini sudah tidak ada pasien covid-19 di RSUD Provinsi Papua Barat,” ucapnya.

Dalam peresmian ini di dampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Sesditjen Kemenkes) RI dr Azhar Jaya SKM MARS, Wakil Ketua MRP-PB  Cryllius Adopak, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan, Direktur Rumah Sakit Provinsi Dr Arnoldus Tiniap, beserta Forkopimda Provinsi Papua Barat.(PS-08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *