MANOKWARI, PapuaStar.com-Kepala seksi ekonomi pembangunan, Martinus Isba SH, mengeluarkan permintaan bantuan kepada Pemerintah Daerah terkait kondisi jalan di Kampung Sambab SP7, yang telah ada sejak tahun 1997. Meskipun menjadi akses utama bagi warga, jalan tersebut belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
“Saya telah mengusulkan setiap tahun saat musrembang kabupaten namun tidak ada respons yang diberikan,” ungkap Martinus Isba SH. “Tahun ini, kami akan berupaya kembali melalui musrembang kabupaten agar permintaan kami untuk melakukan pengaspalan jalan ini bisa dijawab.”
Jalan tersebut menjadi jalur utama bagi warga untuk mengangkut hasil kebun ke pasar. Namun, kondisi jalan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan yang digunakan oleh warga.
Anggota MRPB, Musa Mandacan, menambahkan bahwa jalan tersebut adalah penghubung antara SP7 Sambab dan SP8 Igor, serta Wariori Indah, dengan panjang sekitar 8 kilometer. Meskipun vital bagi sekitar 800 penduduk di sekitar sana, pemerintah baik tingkat provinsi maupun kabupaten belum memberikan perhatian yang memadai.
“Pemerintah belum memberikan perhatian, baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten,” ujar Musa Mandacan. “Sementara pilkada terus berlangsung, kami sebagai masyarakat telah memberikan suara kepada Gubernur, Bupati, dan DPR, namun hingga kini belum ada perwakilan dari pemerintah yang datang untuk mendengarkan aspirasi kami di Kampung Sambab.”
Kondisi jalan yang rusak parah telah menjadi hambatan besar bagi aktivitas masyarakat, yang mendorong Pokja Adat untuk terus berjuang memperjuangkan hak-hak masyarakat di Kampung Sambab.
“Semua tergantung pada pemerintah yang memiliki anggaran untuk menjawab aspirasi masyarakat,” tegasnya.(PS-08)