Koperasi Ebier Suth Cokran Ransiki, Kembali Ekspor Biji Kakao Kering Sebanyak 11 Ton

oleh -302 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com – Pengembangan Kakao sebagai salah satu komoditas lokal unggulan Non Deforestasi di Papua Barat, merupakan program prioritas dan kebijakan utama Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan. Rencana pengembangan komoditas ini telah menjadi perhatian dan telah disusun dalam Grand Disain Investasi Hijau Papua Barat Dan Peta Jalan Pengembangan Komoditas Unggulan Non Deforestasi.

Pengepakan dan Pelepasan biji kakao kering hasil produksi yang kelima ini kata Gubernur Dominggus Mandacan adalah bukti kerjasama antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Mitra Pembangunan, Koperasi, Petani Dan Pembeli.

Dominggus Mandacan optimis, melalui pembinaan oleh Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat, berbagai komoditi lokal unggulan di Papua Barat akan menjadi sesuatu yang membanggakan dan memiliki nilai jual yang tinggi.

“Kita akan melepas Biji Kakao Kering sebanyak kurang lebih 11 ton, hasil produksi Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan ini merupakan bukti nyata bahwa apa yang kita lakukan dengan sepenuh hati dan keikhlasan dalam berusaha dan bekerja akan membuahkan hasil yang membanggakan, apalagi dilakukan dengan kolaborasi yang apik dari berbagai pihak,” ungkap Gubernur Papua Barat, Sabtu (25/9/2021).

Sejalan dengan itu, Wakil Bupati Manokwari Selatan, Wempi Rengkung memastikan bahwa komoditi lokal berupa biji kakao kering ini sangat memiliki kualitas mutu yang tinggi, bahkan biji kakao asal Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, provinsi Papua Barat ini sudah dikenal hingga ke wilayah Eropa. Oleh sebab itu, Wempi lalu berjanji akan lebih memacu semangat para petani agar tidak bosan menghasilkan biji kakao kering yang berkualitas.

“Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan terus memacu semua petani dan tentunya pimpinan dari Koperasi Ebier Suth dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambangkan ekspansi dalam penanaman cokelat yang ada d Kabupaten Manokwari Selatan. Kedepan program
yang telah diturunkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat tentu diharapkan dalam tahun ini selesai pembangunannya dan akan digunakan dalam tahun juga,” jelas Wempi.

Biji kakao kering hasil olahan Koperasi Eiber Suth, Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan sebanyak kurang lebih 11 Ton ini, akan dikirim ke PT. Cargill Indonesia Surabaya sebanyak 10.500 kg (10,5 ton) dan Jika Chocolate Jakarta sebanyak 400 kg.(PS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *