Maxsi Ahoren: Ironis dan Memprihatinkan,Tenaga Honorer di Mansel Lulusan SMA Digaji Rp.750ribu/Bulan

oleh -1233 Dilihat

MANOKWARI, PapuaStar.com- Permasalahan terkait pengangkatan tenaga honorer dan CPNS di Kabupaten Manokwari Selatan terus menjadi sorotan publik.

Maxsi Nelson Ahoren, seorang tokoh intelektual asal Manokwari Selatan, mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi ini.

Menurutnya, ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses pengangkatan tersebut, termasuk kesiapan pemerintah daerah dalam hal pembiayaan.

Ahoren mengungkapkan bahwa tenaga honorer di Manokwari Selatan telah bekerja hampir tiga tahun dengan gaji rata-rata sebesar Rp750 ribu per bulan.

“Ini sangat ironis dan memprihatinkan, terutama bagi mereka yang hanya lulusan SMA.

Gaji sebesar itu jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini yang membuat beberapa dari mereka merasa kecewa,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti kebijakan pembagian tenaga honorer ke desa-desa tanpa adanya koordinasi yang baik dengan dinas terkait. “Hal ini sangat keliru. Orang-orang di desa tidak mengetahui siapa saja yang pernah menjadi honorer di tempat lain, dan ini bisa menimbulkan masalah,” kata Ahoren.

Ahoren menekankan bahwa pemerintah harus kembali menyerahkan proses pengangkatan ini kepada dinas-dinas terkait, karena mereka yang lebih mengetahui siapa yang sudah lama bekerja dan siapa yang baru.

“Ini perlu dikembalikan kepada dinas, agar tidak terjadi kesalahan seperti yang terjadi kemarin,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ahoren menegaskan bahwa pemerintah perlu menjelaskan secara transparan kepada masyarakat, termasuk tokoh agama dan adat, mengenai proses pengangkatan honorer dan pembiayaannya.

“Masyarakat harus tahu dengan jelas bagaimana proses pengangkatan honorer ini dilakukan dan bagaimana pembiayaannya. Hal ini penting agar tidak ada lagi kesalahpahaman di kemudian hari,” ujarnya.

Ahoren juga menyarankan agar Bupati tidak hanya fokus pada pengangkatan PNS, melainkan juga menciptakan lapangan pekerjaan lain yang bisa membuka peluang bagi anak-anak Manokwari Selatan.

“Tugas pemerintah adalah menciptakan lapangan kerja, bukan hanya membiarkan masyarakat berpikir untuk menjadi PNS saja. Kita harus mendorong mereka untuk menjadi pengusaha, petani, atau peternak yang sukses,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *